Rabu, 21 Maret 2012

Dehidrasi pada Anak Penderita Diare


Banyak orang meninggal karena penyakit diare, terutama anak-anak. Paling sering, mereka meninggal karena dehidrasi. Setiap orang pada umur berapa pun dapat menderita dehidrasi, tetapi dampak yang paling parah dan sangat cepat terjadi pada anak kecil sehingga kondisi ini sangat berbahaya bagi mereka.

Tubuh balita terdiri dari 70-80% cairan. Kekurangan cairan akibat diare bisa menyebabkan dehidrasi. Pada dehidrasi menengah, bisa mengakibatkan hilangnya kesadaran. Sedangkan dehidrasi berat bisa menyebabkan kematian. Menurut penelitian, kematian balita penderita diare bukanlah akibat kuman yang menginfeksi tubuhnya, tapi akibat hilangnya cairan tubuhnya.

Setiap anak yang menderita diare cair terancam bahaya dehidrasi. Beri mereka banyak cairan dan segera bawalah ke dokter anak kecil dengan tanda-tanda dehidrasi.

Tanda-tanda dehidrasi


Berikut adalah tanda-tanda dehidrasi pada anak:
Mata cekung dan tidak berair
Mulut kering dan haus
Berat badan turun drastis
Air kencing sedikit atau tidak ada sama sekali atau berwarna kuning gelap
Kulit kehilangan elastisitasnya. Untuk mengetahuinya, cobalah cubit kulit di antara dua jari, lalu lepaskan. Jika kulit tidak segera kembali normal, anak tersebut mengalami dehidrasi.
Ubun-ubun bayi mengendur / terkulai


Atasi Dengan Minuman Rehidrasi

Bila seorang anak mengalami diare cair atau diare dan muntah, jangan tunggu sampai ada tanda-tanda dehidrasi. Segeralah bertindak.

Salah satu cara untuk mengatasi dehidrasi adalah dengan memberikan minuman rehidrasi pada anak. Minuman rehidrasi dapat membantu mencegah atau mengatasi dehidrasi. Minuman ini tidak menyembuhkan diare, tetapi dapat membantu penderita sampai diarenya berhenti.

Cara membuat minuman rehidrasi

Di sini diberikan 2 cara membuat minuman rehidrasi. Jika ada, tambahkan ½ cangkir jus buah, air kelapa, atau pisang matang yang sudah dihaluskan ke dalam kedua minuman. Ini mengandung kalium, suatu mineral yang dapat membantu penderita agar dapat mencerna makanan dan minuman lebih baik.

Berikan beberapa sesapan minuman tersebut kepada penderita anak setiap 5 menit, siang dan malam, sampai ia mulai buang air kecil secara normal. Untuk orang dewasa diperlukan 3 liter atau lebih sehari. Seorang anak kecil membutuhkan paling sedikit 1 liter sehari, atau 1 gelas setiap kali ia buang air besar yang encer. Tetap berikan minuman ini beberapa sesapan sesering mungkin. Walaupun penderita muntah, tidak seluruh minuman dikeluarkan. Setelah satu hari, buang minuman yang sudah dibuat; jika masih diperlukan, buatkan campuran baru.

1. Dibuat dengan bubuk sereal dan garam
Bahan yang terbaik adalah tepung beras. Namun anda bisa menggunakan jagung pipil yang sudah dihaluskan, tepung terigu, sejenis gandum, atau kentang matang yang dihaluskan.

Cara membuatnya:
Masukkan ½ sendok teh pérés garam ke dalam 1 liter air bersih dan matang,
Juga masukan 8 sendok teh penuh bubuk sereal.
Didihkan selama 5 sampai 7 menit sampai menjadi bubur encer. Cepat dinginkan dan mulai berikan kepada anak diare.

Perhatian: Cicipi minuman ini setiap kali sebelum diberikan kepada penderita untuk meyakinkan minuman tidak basi. Pada cuaca panas, minuman sereal seperti ini bisa basi dalam beberapa jam saja.

2. Dibuat dengan gula dan garam
Anda dapat menggunakan gula kasar, gula coklat atau gula putih, atau sirop gula.

Cara membuatnya:
Masukkan ½ sendok teh pérés garam ke dalam 1 liter air bersih dan matang,
Juga masukkan 8 sendok teh pérés gula. Aduk rata.

Perhatian: Sebelum menambahkan gula, cicipi dulu dan pastikan minumannya tidak seasin air mata.

Orang tua harus waspada dan mengetahui tanda-tanda jika diare si anak memburuk. Bawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan atau ke dokter jika kondisinya tidak membaik dalam 3 hari atau buang air besar cair bertambah sering, muntah berulang-ulang, makan atau minum sangat sedikit, terdapat demam dan tinja anak berdarah.

Tidak ada komentar: