Selasa, 17 Maret 2020

Hai!

Hari Selasa, 17 Maret 2020

Semua kenangan berkumpul jadi satu di sini, berdesak desakan memanggil untuk dipilih ditulis di blog lama ini. Sudah lama sekali saya tidak produktif, menelurkan tulisan berisi kegiatan sehari hari keluarga kecil kami.

Inilah Akhdan (8Y10M) dan Ghaitsa (5Y1M) si cantik baru berulang tahun bulan kemarin.


Hari ini tepat dua hari setelah pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengkarantina mandiri masyarakatnya terkait dengan COVID-19. Sudah 2 hari anak anak libur sekolah dan ayahnya work from home.

Jumat, 03 November 2017

Wallpaper Motif Cartoon

Di antara banyak motif yg paling banyak dicari adalah Wallpaper sticker motif kartun. Mungkin karena banyak orang tua yg ingin memanjakan anaknya dgn menghias kamar anak dgn wallpaper cartoon.

Berikut motif motif wallpaper cartoon yg bisa dipinang, setiap motif best seller jadi SCCD ya.

1. Wallpaper Sticker Doraemon

2. Wallpaper Sticker Frozen

3. Wallpaper Sticker Rocket

4. Wallpaper Sticker Spongesbob

5. Wallpaper Sticker London Girl


6. Wallpaper Sticker Pooh

6. Wallpaper Sticker Hello kitty

7. Wallpaper Sticker Mickey Mouse

Wallpaper Sticker
Bahan PVC self adhesive
Sudah ada perekat/ lem jadi tinggal tempel
Dan perekatnya sangat menempel erat.

1 roll 45cm x 10 METER
Inget!!! 10 METER soalnya diluar sana banyak yg jual size 5 METER dengan Harga tak berbeda jauh

1 roll berat ±900gram
Harga 1 roll @85.000

Ekspedisi: Wahana, Jne, Pos
Ongkir wahana Jabodetabek 5.000/kg

Tanya/ Pesan:
Wa. 085640101026

Wallpaper Dee.Decor


Sudah hampir 3 tahun saya resign dari pekerjaan sy sebagai guru, seumuran dgn usia putri sy Ghaitsa. Sekarang sy punya aktivitas baru yg sama menatangnya. Sy jualan...

Sy jualan karena sy senang
Sy jualan karena sy nyaman
Sy jualan karena menantang
Dan jadi banyak teman
Bukan profit atau laba yg sy pikirkan
Puas karena pesanan datang dgn aman
Dan pembeli senang

Sy jualan wallpaper sticker
Bahan PVC self adhesive
Sudah ada perekat/ lem jadi tinggal tempel
Dan perekatnya sangat menempel berat.

1 roll 45cm x 10 METER
Inget!!! 10 METER soalnya diluar sana banyak yg jual size 5 METER dengan Harga tak berbeda jauh

1 roll berat ±900gram
Harga 1 roll @85.000

Ekspedisi: Wahana, Jne, Pos
Ongkir wahana Jabodetabek 5.000/kg

Tanya/ Pesan:
Wa. 085640101026

#wallpaper #wallpapersticker

Sudah Besar

Sudah lama tidak membuka blog ini
Dan setiap postingan-postingan yang sy baca, membawa sy ke moment² tersebut

Jumat, 06 Maret 2015

Friday, 13 February 2015


Syukur alhamdulillah doa saya panjatkan kehadirat Allah SWT, hari itu tiba juga, hari yang ditunggu tunggu berlalu dengan mudahnya berkat doa dari semuanya. Teman-teman semua, Alhamdulillah saya telah melahirkan seorang putri hari Jumat, 13 Februari 2015 pukul 05.40. Pastinya kalian tahu juga dengan kesibukan baru saya, jadi saya baru sempat mengabarkan kabar gembira ini sekarang, mumpung putri saya masih bersama eyangnya dan saya punya sedikit waktu senggang.

Disini akan saya ceritakan semuanya. Saya mulai dari berapa minggu sebelum kelahiran dimana muncul emosi-emosi negatif, menjadi lebih sensitif dan mudah menangis. Seperti ketika saya melihat Akhdan tertidur, saya bisa meneteskan air mata seakan-akan saya tidak akan melihatnya lagi setelah melahirkan. Ketika memikirkan suami saya, saya ingin buat surat perpisahan yang kelak bisa dibaca olehnya setelah saya tiada. Ketika saya mengelus dedek diperut saya, saya bisa menangis karena takut tidak bisa menggendongnya dan memberikannya ASI.

Pokoknya minggu-minggu itu saya butuh motivasi ekstra terutama dari diri saya untuk lebih menguatkan saya dalam menjalani persalinan nanti. Namun apa yang terjadi....ketika hari itu tiba, saya mempunyai bekal kekuatan yang besar untuk menghadapi persalinan. Saya bisa menguasai sakit yang perlahan-lahan menghinggapi sekujur tubuh saya.

Dimulai dari pukul 21.00 ketika saya menonton Jodha Akbar, saya merasakan rasa yang agak aneh diperut saya, saya kira itu adalah kontraksi palsu seperti sebelum-sebelumnya jadi saya tidak terlalu memikirkannya. Pukul 12 malam saya terbangun untuk ke kamar mandi, saya merasakan sedikit kontraksi dan sekali lagi saya anggap itu adalah kontraksi palsu makanya saya tinggal tidur.

Pukul 02.00 saya kembali terbangun dan merasakan kontraksi yang lebih menguat daripada sebelumnya, masih saya mengira itu adalah kontraksi palsu, kali ini saya buat untuk jalan-jalan di ruang tamu, saya buat susu hangat biar lebih nyaman sambil makan cemilan. Pukul 03.00 saya masih terjaga, masih sakit dan saya putuskan untuk mengabari suami saya karena saya yakin inilah saatnya saya melahirkan. Kondisinya orang rumah masih tertidur semua tiba-tiba Akhdan menangis kencang karena saya tidak ada di sebelahnya. Mendengar tangisan Akhdan, semuanya terbangun.

Ibu meyakinkan saya untuk lebih santai. Saya masih jalan mengitari ruangan di rumah. Rasa sakitnya semakin menguat. Ketika rasa sakit itu timbul dan saya tidak bisa menahannya saya ambil posisi merangkak di lantai dan rasa itu hilang. Kemudian rasa itu timbul dan hilang lagi. Semakin lama semakin dekat jedanya.

Pukul 04.00 saya tidak bisa menahan rasa sakitnya dan kalaupun menunggu pagi tiba rasanya saya tidak bisa. Rasa sakitnya seperti 4 tahun yang lalu ketika saya melahirkan Akhdan dengan induksi. Saya putuskan untuk segera ke Rumah Sakit. Alhamdulillah ada mobil yang bisa mengantarkan saya, dan di mobil rasanya tidak hilang semakin lama semakin sakit.

Suara Adzan subuh bergema saat saya melangkahkan kaki di ruang IGD RSI Muhammadiyah Kendal. Tidak ada orang. Saya gunakan meja untuk menopang tubuh saya yang tidak kuat untuk berdiri. Tak beberapa lama mulai muncul perawat dan bidan jaga. Dengan kursi roda saya didorong menuju kamar bersalin. Ada 3 kamar, dan sudah ada seorang ibu yang akan melahirkan juga, ternyata saya tidak sendiri.

Ketika diperiksa oleh bidan ternyata saya sudah pembukaan lima, sakitnya sudah menjalar ke seluruh tubuh saya, saat ini saya perbanyak berdzikir. Al Quran yang saya siapkan jauh hari tertinggal di rumah. Memang rencananya ketika saya melahirkan saya akan membaca Al Qur'an untuk mengalihkan rasa sakit. Disamping saya ibupun membacakan doa-doa agar saya lebih tenang. Saat itu tidur dengan posisi apapun terasa tidak nyaman. Dalam hati saya menyemangati dedek yang sedang berusaha untuk menuju jalannya.

Saya yakin saat itu dedekpun sedang berjuang untuk saya makanya sayapun harus bisa kuat untuk dedek. Doa-doa saya panjatkan sambil mensugesti bahwa semuanya akan baik-baik saja. Dan ketika waktu tiba, rasa seperti mulas ingin BAB dengan beberapa tarikan nafas alhamdulillah putriku lahir pukul 05.40. Saya sempat melihatnya sebelum dibawa oleh perawat, putriku putih sekali. Alhamdulillah rasa lega menyelimuti seluruh tubuh saya, rasa sakit tidak terasa lagi.

Saat itu perawat terus mengajak saya ngobrol, padahal kondisi saya rasanya seperti melayang, sempat saya dengar perawat mengatakan bahwa darah saya mengalir terus tidak mau berhenti, perawat menunjukkan kasa yang dibuat seperti sumpel dan minta ijin untuk memasukkannya ke dalam untuk menghentikan pendarahan. Saya diminta untuk makan agar staminanya kembali. Pandanrugan mata saya hampir kabur tapi dalam hati saya harus kuat menghadapinya, semuanya kelihatan biru, kunang-kunang, darah saya mengucur, saya mengalami pendarahan.

Saya harus makan, saya harus berjuang mengatasi kondisi ini. Tubuh saya terasa dingin, tangan, kaki, sementara perawat menjahit luka robekan di miss V saya karena tadi sempet dirobek agar bayi mudah keluar. Pipi saya terasa dingin, terutama tangan saya...dingin sekali, saya ingi menggendong bayi saya, saya ingin memberinya ASI, saya ingin memeluk Akhdan, saya harus bisa pulih. Perlahan saya makan dari suapan ibu...sedikit demi sedikit saya kunyah dan telan makanan itu. Perlahan-lahan tubuh saya hangat lagi.

Dan yang terjadi proses jahit luka saya memakan waktu kurang lebih satu jam, dari melahirkan proses jahit itu selesai pukul 07.00 sampai-sampai saya tidak bisa menggerakan kaki saya. Saya tidak bisa bergerak sama sekali karena kesemutan hehe

Beberapa menit setelahnya kondisi saya pulih semakin membaik, darah masih mengalir tapi tidak sederas tadi. Saya masih bisa melihat kulit ditangan saya yang sangat pucat. Semangat saya bertambah ketika mendengar bahwa putri saya sehat dan  sedang di adzani oleh kakek di ruang bayi. Suami sayapun sedang dalam perjalanan pulang. Sangat bersyukur...............

Sementara itu saja dulu dari saya....bersambung lagi nanti ya....





Rabu, 04 Februari 2015

Hasil USG 37 weeks

Hari Sabtu kemarin tepatnya 31 Januari 2015, saya kontrol ke dokter lagi. Edisi diantar suami karena sudah tidak bisa naik motor sendiri lagi, bawaannya kalau naik motor itu ada rasa sesuatu yang mau mbrojol gitu hehehe

Kali ini masih tetap sama, kami bersua dengan dokter Jundan, dokter kandungan senior di RSI Kendal. Dan hasilnya pun tidak jauh beda dengan hasil USG kemarin. Ketuban masih cukup, plasenta baik, posisi janin sudah masuk ke panggul, dan kali ini dalam waktu 20 hari sejak USG terakhir berat dedek nambah 500gram menjadi 2,6 kg. Ukuran berat yang sama ketika kakaknya, Akhdan, dilahirkan dulu. Akhdan dulu lahir diusia kehamilan 36 weeks.

Yang menjadi persoalan jika nanti dedek lahir tepat seperti HPL kemungkinan berat badannya akan terus bertambah...pertanyaannya apakah panggul saya cukup untuk dilewati dedek?

Sekarang saya tidak memikirkannya lagi, rencana Allah pasti lebih indah. Kalau minggu-minggu kemarin saya berdoa semoga dedek lahir lebih awal, sekarang saya lebih santai, saya menerima apapun asal dedek tetap sehat. Sepertinya dedek bayi masih betah diperut bunda ya...

Dan sekarang saya lagi giat untuk browsing mencari artikel tentang pijat payudara agar nanti ketika dedek lahir, bunda udah siap dengan ASInya. ASI eksklusif....yesssss!!!

Kamis, 29 Januari 2015

Ke bidan lagi



Karena beberapa hari ini saya merasakan kontraksi-kontraksi yang menurut saya masih belum terasa sakit sekali dan saya anggap itu kontraksi palsu, saya mencari informasi ke bidan. Jadi hari ini saya pergi ke bidan desa lagi. Sekalian juga saya ajak tante karena beberapa hari ini mengeluh sering lemas dan pusing untuk periksa. Walhasil kita bertiga ke bidan desa (polindes) dengan Akhdan yang selalu berkata “Ko Akhdan kesel nek mlaku, bunda!” (Nanti kaki Akhdan capek kalau jalan kaki, bunda) Akhirnya saya dan tante jalan kaki dan Akhdan naik sepeda.

 Bunda ketinggalan karena jalannya seperti keong - ;-)

Wah...lama gak jalan kaki sejauh itu. Sepanjang perjalanan rasanya mau pipis ajah. Dan Akhdan sempat menoleh ke belakang karena saya tertinggal jauh “Bunda, cepat nanti ketinggalan lho” Hahahaha saya hanya bisa tertawa mringis. Haduh jalan saya seperti siput.

Ketemu bidan saya sampaikan semua keluhan saya, dan jawabannya seperti yang saya duga, itu wajar, normal kok bu, gak apa, haaaaaa teruuuuuus gimana??? Dapat juga saran dari bidan untuk lebih banyak jalan kaki tiap pagi. Iya sih saya jalan pagi tapi cepet banget, dan itu cuma didepan rumah, takut kalau jauh-jauh ntar gak bisa pulang karena kecapekan.  InsyaAllah mulai besok pagi saya akan niatkan untuk jalan pagi...demi kesehatan kita ya dedek.

Dan lagi....shocked!!! Sabtu berat saya masih 53kg dan hari kamis ini udah diangka 54,5kg. Saya tidak mendengarkan nasihat dokter jadi begini deh. Dan sepertinya ada sedikit kekhawatiran yang saya tangkap dari bu bidan. Dia menyarankan saya untuk mengontrol makanan. Tidak boleh seperti ini lagi. Haduh buu...sepertinya yang minta maem itu si dedek, saya ingin dedek sehat, apalagi sekarang sering hujan. Hujan, makan jadi enak banget, jadi sering lapar juga. Wah terbayang bubur candil lagi nih. Yang manis dan masih panas....lumer dimulut, waaaaaaaaaaaaaaaa gak tahan!!!!

Haduuuuuh gimana niiiiiiiiiiiiiiih, saya sulit sekali mengontrol makan saya!!!!!
Kayaknya ini karma!!! Saya sering meminta suami untuk diet...maaaaf my hubby, ternyata suliiiiiiiiiiiiiiiiiiiit – tears tears

Akhdan goes to school again



Akhir-akhir ini agak sulit bagi saya untuk membujuk Akhdan berangkat sekolah, seperti hari ini. Berbagai cara saya lakukan agar Akhdan mau berangkat sekolah. Berawal dari minggu lalu, ketika pulang dari sekolah saya memperhatikan bahwa celana/ seragam yang Akhdan kenakan diganti. Pasti karena Akhdan pipis di celana dan tidak bilang sama ustadzah.

Dan ternyata benar, ketika saya tanyakan ke Akhdan, apa benar tadi pipis dicelana, dia jawab iya. Kenapa tidak bilang sama ustadzah? Dia jawab Us lagi ngajar. Yaa kan Akhdan bisa bilang sama Us atau kalau tidak Akhdan pergi sendiri ke kamar mandi.

Beberapa kali ternyata Akhdan masih pipis dicelana, saya bilang aja kalau mas Akhdan masih tetap tidak bilang ke Us nanti mas Akhdan pakai pampers (Akhdan paling gak suka pakai diapers). Besoknya Akhdan tidak ganti celana seperti kemarin-kemarin, tapi sedih juga, sampai rumah Akhdan langsung pipis dikamar mandi (berarti ditahan dari sekolah – tears, saya jadi sedih banget)

Dan sejak Senin ini, Akhdan sulit sekali saya bujuk untuk sekolah. Sempat terbesit untuk menyudahi sekolah Akhdan, sepertinya dia masih suka bermain-main. Tapi di sekolah bacaan Iqro Akhdan bagus banget, paling terdepan diantara teman-temannya. Dan disana dia bisa bertemu dengan teman sebayanya.

Kalau saya tanya kenapa Akhdan gak mau sekolah? Jawabannya sekolah lama kok..gak selesai-selesai (Apa ini ada hubungannya dengan pipis Akhdan dicelana, sekolah terlalu lama jadi dia menahan pipis lama juga – tears tears) Dalam hati saya menangis juga sebenarnya. Apa dikata saya sudah tidak bisa mengantar Akhdan ke sekolah karena kandungan saya yang semakin besar. Akhdan tiap pagi diantar kakeknya.

Jadi kemarin dan hari ini, karena Akhdan masih mogok, tantenya ikut mengantar, alhamdulillah hari ini mau. Dan tadi pagi pulang agak awal. Kalian tahu kenapa?????

Hiiiiiiiiiiiiiiiii atuuuuuuuuuuuuuuuuuut

Mungkin Akhdan gak mau sekolah karena alasan ini juga. Ternyata di sekolah Akhdan lagi ada wabah ulat bulu. Ulat hitam berbulu banyak banget memenuhi halaman sekolah dan beberapa di atap sekolah sampai ke ruang kelas juga. Yah benar aja, kalau jadi Akhdan saya gak akan berangkat ke sekolah.

Jadi hari ini Akhdan pulang lebih awal karena pohon di depan sekolah akan ditebang, dan besok jumat diliburkan karena ada rencana untuk menyemprot ulat-ulat tersebut.

Jadi renungan untuk kejadian ini...meskipun masih kecil, Akhdan punya alasan untuk tidak melakukan sesuatu. Jadi sebagai ibu saya harus bisa lebih sabar dan mengerti di balik tingkah laku Akhdan. Dia punya alasan-alasan yang memang memerlukan saya untuk mengetahuinya. Dan saya bisa mengetahuinya dengan bertanya. Subhanallah putra saya bertambah pintar, dia bukan bayi lagi, dia seorang anak kecil yang kreatif dan pandai berbicara, dia bukan bayi kecilku lagi. Love u my son. Bunda selalu sayang sama mas Akhdan. Maaf jika bunda kadang kurang sabar dan berkata keras. Big hug and kiss.....

Rabu, 28 Januari 2015

Ice Cream ala Dinda

Selama masa cuti panjang ini, saya tidak bisa diam tanpa aktifitas. Setiap hari saya mencari aktifitas positif untuk menghabiskan waktu.

Menulis blog...udah,
Jahit baju...udah,
Masak bubur candil...udah,

Sekarang saya lagi senang membuat es krim. Saya browsing resepnya dan saya tampilkan hasilnya saja ya...
Ada 4 varian rasa; grapes, lemon, oreo dan chocochip

Taman Kota Weleri

Weleri mempunyai spot bermain anak-anak yang selalu ramai tiap malamnya. Lumayan juga bagi keluarga yang sudah punya putra, sekarang ada tempat hiburan yang dekat. Selama ini bingung juga klo mau berlibur, karena hiburan di Weleri sangat terbatas sekali.

Sekarang hampir setiap ayah pulang, Akhdan ngajak pergi ke Taman Kota Weleri, apalagi klo bukan memancing. Berikut moment yang sempat terekam:
 Bermain ulang alik
Ayah sempet gak bisa menerbangkannya...tapi akhirnya bisa juga :-)

 Bermain lompat-lompat
(Awalnya Akhdan gak mau karena banyak orang, tapi akhirnya asik juga)

 Memancing

Ayah juga ikutan asik memancing

Jogging pagi hari
(Akhdan sama tante, setelah lelah kita biasanya makan bubur ayam disana)