Akhir-akhir ini agak sulit bagi saya untuk membujuk Akhdan berangkat
sekolah, seperti hari ini. Berbagai cara saya lakukan agar Akhdan mau berangkat
sekolah. Berawal dari minggu lalu, ketika pulang dari sekolah saya
memperhatikan bahwa celana/ seragam yang Akhdan kenakan diganti. Pasti karena
Akhdan pipis di celana dan tidak bilang sama ustadzah.
Dan ternyata benar, ketika saya tanyakan ke Akhdan, apa benar tadi
pipis dicelana, dia jawab iya. Kenapa tidak bilang sama ustadzah? Dia jawab Us
lagi ngajar. Yaa kan Akhdan bisa bilang sama Us atau kalau tidak Akhdan pergi
sendiri ke kamar mandi.
Beberapa kali ternyata Akhdan masih pipis dicelana, saya bilang aja
kalau mas Akhdan masih tetap tidak bilang ke Us nanti mas Akhdan pakai pampers
(Akhdan paling gak suka pakai diapers). Besoknya Akhdan tidak ganti celana
seperti kemarin-kemarin, tapi sedih juga, sampai rumah Akhdan langsung pipis
dikamar mandi (berarti ditahan dari sekolah – tears, saya jadi sedih banget)
Dan sejak Senin ini, Akhdan sulit sekali saya bujuk untuk sekolah.
Sempat terbesit untuk menyudahi sekolah Akhdan, sepertinya dia masih suka
bermain-main. Tapi di sekolah bacaan Iqro Akhdan bagus banget, paling terdepan
diantara teman-temannya. Dan disana dia bisa bertemu dengan teman sebayanya.
Kalau saya tanya kenapa Akhdan gak mau sekolah? Jawabannya sekolah lama
kok..gak selesai-selesai (Apa ini ada hubungannya dengan pipis Akhdan dicelana,
sekolah terlalu lama jadi dia menahan pipis lama juga – tears tears) Dalam hati
saya menangis juga sebenarnya. Apa dikata saya sudah tidak bisa mengantar
Akhdan ke sekolah karena kandungan saya yang semakin besar. Akhdan tiap pagi
diantar kakeknya.
Jadi kemarin dan hari ini, karena Akhdan masih mogok, tantenya ikut
mengantar, alhamdulillah hari ini mau. Dan tadi pagi pulang agak awal. Kalian
tahu kenapa?????
Hiiiiiiiiiiiiiiiii atuuuuuuuuuuuuuuuuuut
Mungkin Akhdan gak mau sekolah karena alasan ini juga. Ternyata di
sekolah Akhdan lagi ada wabah ulat bulu. Ulat hitam berbulu banyak banget
memenuhi halaman sekolah dan beberapa di atap sekolah sampai ke ruang kelas
juga. Yah benar aja, kalau jadi Akhdan saya gak akan berangkat ke sekolah.
Jadi hari ini Akhdan pulang lebih awal karena pohon di depan sekolah
akan ditebang, dan besok jumat diliburkan karena ada rencana untuk menyemprot
ulat-ulat tersebut.
Jadi renungan untuk kejadian ini...meskipun masih kecil, Akhdan punya
alasan untuk tidak melakukan sesuatu. Jadi sebagai ibu saya harus bisa lebih
sabar dan mengerti di balik tingkah laku Akhdan. Dia punya alasan-alasan yang
memang memerlukan saya untuk mengetahuinya. Dan saya bisa mengetahuinya dengan
bertanya. Subhanallah putra saya bertambah pintar, dia bukan bayi lagi, dia
seorang anak kecil yang kreatif dan pandai berbicara, dia bukan bayi kecilku
lagi. Love u my son. Bunda selalu sayang sama mas Akhdan. Maaf jika bunda
kadang kurang sabar dan berkata keras. Big hug and kiss.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar