Ketika Akhdan tidur bunda sering memutarkan beberapa musik, mulai dari instrumental music, baby music, ayat-ayat Al Quran, sampai rekaman suara saya hehe, yang katanya bisa menstimulus otak bayi. Setelah browsing artikel diinternet saya temukan beberapa reverensi tentang manfaat musik bagi bayi, check it out:
Musik untuk bayi yang bisa Anda download:
Are you sleeping?
Baa Baa Black Sheep
Alphabet song
Clap Hands
Selama periode bayi hingga usia sekolah, usahakan anak mendapat
stimulasi bernuansa musikal. Mengapa? Karena irama dan timbre (warna
musik) mendorong anak melakukan gerakan yang akan memengaruhi
perkembangan motoriknya secara menyeluruh. Apa saja manfaat musik
lainnya?
- Stimulasi ingatan
Jika pernah
mendengar musik tertentu di masa lampau, orang akan mengasosiasikan
musik dengan pengalaman masa lampaunya. Artinya, musik berfungsi sebagai
stimulus pembangkit ingatan ke masa lalu. Tak hanya membangkitkan
pengalaman obyektifnya, tapi juga pengalaman subyektifnya (perasaan
ketika mengalami hal tersebut).
- Membangkitkan rasa nyaman
Jika
kita memperdengarkan musik lembut menjelang anak tidur, ia akan merasa
nyaman di peraduan. Biasanya musik-musik tersebut berada pada tempo
adagio, andante, moderato, yang tidak jauh dari ritme nadi atau detak
jantung dalam hitungan 1 ketuk per detik, sedikit lebih cepat, sedikit
lebih lambat. Bukan menggunakan tempo lento yang amat lambat atau presto
yang amat cepat.
- Efek hipnotik
Irama
musik memberi dampak membuai. Ini disebut hypnotic effect (kesan
hipnotik). Buktinya, ketika mendengar musik seseorang cenderung
mengentak tangan atau kaki atau mengikuti senandung musiknya.
- Menghibur
Musik
bertujuan menghibur (dari kata muse). Musik menghibur di kala suka dan
duka. Musik juga menghibur anak-anak. Jadi, hanya dengan mendengarkan
musik yang disukai, seseorang sudah merasa terhibur.
Jika individu
berada dalam atmosfer yang disukai, atmosfer yang menyenangkan, maka ia
akan merasa lebih nyaman, dan rasa nyaman akan memberi dampak positif
pada individu dalam melakukan kegiatannya. Kondisi ini membuat anak
mudah menyerap, mengolah, dan menyimpan ilmu maupun stimulus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar