Tidak terasa beberapa hari lagi Idul Fitri tiba, Idul Fitri ke dua untuk Akhdan. Agak sedih juga karena berarti Ramadhan yang indah akan lewat juga. Benar-benar bulan penuh berkah untuk kita semua. Oia Akhdan terakhir ini bisa bunda ajak shalat tarawih berjamaah. Rumah mbah kakung di Pageruyung dijadikan masjid sementara, karena masjid desa sedang direnovasi. Jadi sebisa mungkin kita shalat berjamaah di depan rumah yang cukup luas.
selama shalat, Akhdan gak bisa diam...beberapa kali bunda jadi gak khusyuk karena mikirin apa yang sedang dilakukan Akhdan, karena luar rumah sudaj jalan raya. Akhirnya kalau shalat fardhu kita gantian. Cuma malam itu kita coba shalat tarawih bersama, Akhdan excited banget, gak bisa diam pokoknya, lari kesan kemari, nyanyi-nyanyi, dan kata ayahnya sempat rampas kopyah ayah dan naik punggung ayah juga.
Sekarang Akhdan lagi agak sakit, demam dan pilek dan rencananya bunda mau bawa Akhdan ke RSI untuk periksa sama dokter spesialis anak, eh ternyata karena mendekati lebaran DSAnya udah cuti. Bunda agak khawatir juga karena hampir tiap bulan Akhdan kena flu seperti ini, dan kemarin badannya juga agak panas. Rencana buka bersama bunda ayah dengan teman-teman IPA 4 SMA N 1 Kendal juga akhirnya batal. Agak sayang juga padahal bunda ingin sekali ketemu dengan teman-teman lama yang dah punya jagoan juga, kan bisa curhat-curhat sesama ibu muda xixixi
Akhdan lekas sembuh ya....we love you
Selasa, 06 Agustus 2013
Sabtu, 06 Juli 2013
Great List!
1. Akhdan sudah bisa nyanyi lebih dari 50 lagu, english, Indo, Jawa, nanti listnya akan saya tambahkan
2. Sudah bisa menyebutkan one-ten, satu-sepuluh
3. Hafal dengan English alphabet yang bunda tulis di buku, Akhdan selalu menebaknya dengan benar
4. Bisa main badminton pake raket beneran! Keren kan!
5. Bisa beberapa doa
6. Pandai ngomong dan cerita
7. Kadang 'nasehati' temennya, percaya gak waktu lihat temannya naik pohon Akhdan bilang apa? 'Mas atiati lunyu nek wawah, atiati mas' ato 'Ojo mlayu mlayu mbak, ngko wawah'
8. Mainanya laptop!
9. Udah bisa naik sepeda roda 4 juga
10. Bisa telpon ayahnya, 'Yah, tumbaske es krim rasa tomat!'
11. Bisa diajak curhat, hehehe
12. Udah gak cengeng, udah gede
13. Waduh...Akhdan juga udah bisa jajan sendiri di warung, yg ini agak disayangkan hehe
14. Bisa maem sendiri
15. Bisa mandi sendiri
16. Bisa buka baju sendiri, apalagi kalo lagi mau pipis
17. Bisa pijetin bundanya juga! Malah yang kemarin kerokin pake uang logam sama minyak hehe
2. Sudah bisa menyebutkan one-ten, satu-sepuluh
3. Hafal dengan English alphabet yang bunda tulis di buku, Akhdan selalu menebaknya dengan benar
4. Bisa main badminton pake raket beneran! Keren kan!
5. Bisa beberapa doa
6. Pandai ngomong dan cerita
7. Kadang 'nasehati' temennya, percaya gak waktu lihat temannya naik pohon Akhdan bilang apa? 'Mas atiati lunyu nek wawah, atiati mas' ato 'Ojo mlayu mlayu mbak, ngko wawah'
8. Mainanya laptop!
9. Udah bisa naik sepeda roda 4 juga
10. Bisa telpon ayahnya, 'Yah, tumbaske es krim rasa tomat!'
11. Bisa diajak curhat, hehehe
12. Udah gak cengeng, udah gede
13. Waduh...Akhdan juga udah bisa jajan sendiri di warung, yg ini agak disayangkan hehe
14. Bisa maem sendiri
15. Bisa mandi sendiri
16. Bisa buka baju sendiri, apalagi kalo lagi mau pipis
17. Bisa pijetin bundanya juga! Malah yang kemarin kerokin pake uang logam sama minyak hehe
Minggu, 02 Juni 2013
Foto Terbaru
May 5, 2013 Akhdan's Birthday
Mau bagi-bagi jajan, Akhdan bantuin Bunda ya...jangan malah dimaem jajannya... ;)
Setelah membagi jajan door to door...teman2 Akhdan berkumpul di depan rumah
Menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun
Selasa, 07 Mei 2013
Happy Birthday Akhdan
Akhdan (2Y2D) baru aja merayakan ulang tahunnya yang ke 2 tanggal 5 Mei 2013 kemarin, dua hari yang lalu. Saya agak terlambat kiranya dalam memposting blog ini, terimakasih kepada teman-teman Akhdan yang telah mendoakan.
Selasa, 16 April 2013
Teknik Jitu Meredakan Asma
Hari minggu kemarin mungkin the worst day for me. Aktifitas yang padat, istirahat yang kurang, makan yang tidak teratur membuat daya tahan saya berkurang dan akibatnya datang asma menyerang. Saya minum laserin, biasanya reda tapi ini beda, ada sedikit radang ditenggorokan, jadi semalaman saya susah tidur karena nafas sesak. Padahal paginya saya harus mengawasi Ujian Nasional. Saya terus berdoa semoga pagi sudah fresh, akhirnya saya tertidur juga entah jam berapa.
Paginya dengan tenggorokan masih agak serak, dan nafas yang agak tersenggal saya berangkat ke sekolah tujuan dengan berdoa semoga saya baik-baik saja. Kurang konsentrasi saya mengikuti briefing dari kepala sekolah, dan alhamdulillah dari jam 06.30 sampai jam 10.00 saya masih bisa bertahan. Pulangnya saya tidak bisa mampir kemana-mana, tujuan utamanya adalah rumah dan tempat tidur yang nyaman. Benar saja sesampai di rumah saya tidak bisa aktifitas berat, bahkan makanpun tak lezat.
Ternyata ada yang lupa. Sebenarnya saya mau ke apotik untuk beli salbutamol, tapi karena saya lupa saya titip ibu saya untuk beli di apotik sepulang mengajar. Salbutamol adalah obat yang saya dapatkan dari rekomendasi teman yang juga punya penyakit asam. Dan ketika saya sharingkan dengan dokter, katanya tidak apa-apa dikonsumsi untuk asma yang saya idap. Salbutamol 2mg yang harganya kurang dari Rp 2.000 masih menjadi andalan saya untuk meredakan asma. Dengan catatan, karena pernah overdosis dengan meminum satu pil sekaligus, saat ini saya hanya minum 1/4 pilnya, cukup kecil memang.
Dulu ketika saya meminum satu pil, mendadak pandangan kabur, konsentrasi buyar dan jantung berdegup kencang, jadi bagi yang mau mencobanya mohon untuk hati-hati, dengan dosis kecil saja. Bahkan hanya dengan 1/4 pil aja saya masih bisa merasakan jantung berdegup kencang, tapi tidak sekencang dulu. Hanya saja rasa lelah lunglai setelah minum obat saya rasakan sampai keesokan harinya.
Oia untuk sehari ini di hari senin saya menjaga kontak dengan Akhdan untuk sementara waktu, saya bener-bener ngumpet. Takut jika batuk saya menular kepada Akhdan, ibu yang selalu merawat saya sudah batuk-batuk juga. Jadi tidak hanya asma tapi juga batuk yang menyerang membuat tidur saya masih tak nyenyak. Akhdan tidur bersama eyang dan kakeknya.
Alhamdulillah hari ini, selasa, saya sudah bisa bernafas lega. Sudah baik daripada hari kemarin. Oia saya punya tips untuk meredakan asma dari hasil browsing:
Tidak diragukan lagi, teknik pernapasan adalah salah satu cara ampuh mengendalikan asma. Beberapa teknik latihan yoga untuk penderita asma juga memperikan teknik pernapasan dengan porsi paling dominan.
Ketika melepaskan napas, lakukan melalui mulut dengan memberi tekanan di bagian belakang tenggorokan seperti saat menghembuskan uap untuk membersihkan kacamata. Kemudian tarik napas melalui hidung, lakukan sedalam-dalamnya hingga mengeluarkan bunyi yang kuat.
Minggu, 07 April 2013
REPEAT AFTER ME
Perkembangan Akhdan saat ini lebih pada kemampuan verbalnya. Akhdan lagi seneng-senengnya ngomong, cerita dan nyanyi. Sudah bisa berhitung juga. Ketika saya bilang satu, dia bisa meneruskannya sampai sepuluh. Ketika saya bilang one, dia bisa meneruskan berhitung sampai ten. Sudah bisa menghitung mainannya juga, meskipun terkadang melompat lompat.
Dan sayapun harus lebih hati-hati lagi ketika ngomong di dekat Akhdan. Karena suatu hari Akhdan akan mengatakannya, mengulangi apa yang saya ucapkan.
Dengan putraku, aku jadi bisa belajar bercerita. Jika ada kesempatan berdua saya akan menceritakan cerita yang mungkin belum pernah ada di buku. Hehe mendadak saya bisa spontanitas mengarang cerita anak-anak dengan ending yang kadang agak surprise aja menurut saya.
LOOK AT ME!
Beberapa foto tebaru Akhdan
Duduk santai di sofa depan rumah.....cieeee
Lari-lari di Taman Kota Weleri
Capek habis lari lari
Lari-lari, capek.....maem bubur uenak
Peresmian Gedung Dakwah Muhammadiyah Kendal- ngumpet diantara karangan bunga
Naik belalang tempur bersama kakek.....breeeemmm
Cewe....teman main Akhdan
Kamis, 28 Maret 2013
Follow me!
Akhdan termasuk anak yang lincah...alhamdulillah hari-harinya selalu diisi dengan aktifitas bisa dibilang Akhdan diam tenang cuman kalau pas tidur aja. Mungkin itu juga yang membuat tubuhnya kurang melar-melar. Ndut sedikit, kurus lagi dan berulang ulang seperti itu.
Karena keaktifan Akhdan, seringnya membuat kita tidak bisa meninggalkannya sendirian, karena lengah beberapa detik saja Akhdan sudah lari melesat entah kemana, ngejar kucing, cari kresem, atau kerumah mak Bi yang ada warung di depannya. Pernah saya lengah, dan tau-tau Akhdan sudah sampai dipinggir jalan. Agak tidak aman memang, makanya itu, kita harus ekstra mengawasinya.
Pendekatan dengan perkataan sudah, Akhdan nurut, tapi nanti diulangi lagi hehehe namanya anak-anak.Tapi ketika dengan kata-kata baik sudah mentok dan mepet jurus pungkasan saya pakai "Akhdan awas ada ulat di luar" dan Akhdan akan meringis hiiii hiiii hiiii
Sebenarnya yang takut ulat adalah bundanya. Saya gak tau bagaimana bisa terjadi, tapi ada cerita suram dimasa kecil yang berhubungan dengan ulat yang membuat saya phobia sampai sekarang.
Kembali lagi kecerita kita ya....jadi suatu hari ketika saya sedang memangku Akhdan di belakang rumah simbahnya dan fokus melihat lele yang berenang aktif, simbah cerita, kemarin pohon rambutan (yang jaraknya cuman 2 meter dari saya duduk kala itu) banyak ulatnya sampai sampai ayam-ayam pada kerumun memakannya. Mak DEEGGG langsung saya toleh sekitar saya duduk. Dan ternyata! tanpa saya sadari sebelumnya bahwa disekitar saya ada beberapa ulat yang merayap. Sontan saya kaget dan berteriak, akhdan yang posisinya saya pangkupun juga kaget hampir nangis. Saya bilang sama Akhdan "Maaf bunda takut ulat hiiiiii" dan akhdan menimpali Hiiiii sejak saat itu kalau saya bilang Akhdan ada ulat, Akhdan akan bilang hiiiii.
Sepertinya cerita saya melenceng dari tema awalnya yah hehehe no problemo.
Karena keaktifan Akhdan, seringnya membuat kita tidak bisa meninggalkannya sendirian, karena lengah beberapa detik saja Akhdan sudah lari melesat entah kemana, ngejar kucing, cari kresem, atau kerumah mak Bi yang ada warung di depannya. Pernah saya lengah, dan tau-tau Akhdan sudah sampai dipinggir jalan. Agak tidak aman memang, makanya itu, kita harus ekstra mengawasinya.
Pendekatan dengan perkataan sudah, Akhdan nurut, tapi nanti diulangi lagi hehehe namanya anak-anak.Tapi ketika dengan kata-kata baik sudah mentok dan mepet jurus pungkasan saya pakai "Akhdan awas ada ulat di luar" dan Akhdan akan meringis hiiii hiiii hiiii
Sebenarnya yang takut ulat adalah bundanya. Saya gak tau bagaimana bisa terjadi, tapi ada cerita suram dimasa kecil yang berhubungan dengan ulat yang membuat saya phobia sampai sekarang.
Kembali lagi kecerita kita ya....jadi suatu hari ketika saya sedang memangku Akhdan di belakang rumah simbahnya dan fokus melihat lele yang berenang aktif, simbah cerita, kemarin pohon rambutan (yang jaraknya cuman 2 meter dari saya duduk kala itu) banyak ulatnya sampai sampai ayam-ayam pada kerumun memakannya. Mak DEEGGG langsung saya toleh sekitar saya duduk. Dan ternyata! tanpa saya sadari sebelumnya bahwa disekitar saya ada beberapa ulat yang merayap. Sontan saya kaget dan berteriak, akhdan yang posisinya saya pangkupun juga kaget hampir nangis. Saya bilang sama Akhdan "Maaf bunda takut ulat hiiiiii" dan akhdan menimpali Hiiiii sejak saat itu kalau saya bilang Akhdan ada ulat, Akhdan akan bilang hiiiii.
Sepertinya cerita saya melenceng dari tema awalnya yah hehehe no problemo.
H-M
Akhdan (1Y10M) sudah bisa menyebutkan beberapa huruf alphabeth dan nomor. Terlebih jika itu adalah nomor kendaraan. Jika ada motor yang sedang di parkir di pelataran rumah, dengan lincahnya Akhdan menunjuk dan melafalkannya 'H!' 'M!'
Iya, Akhdan sudah bisa melafalkan huruf terutama H, M, karena belajar dari mbak Eva. Tidak cuma itu, jika ada salah satu dari kita memakai baju yang ada sablon huruf maka tidak segan-segan Akhdan akan melafalkannya juga.
Dan dalam melafalkannya Akhdan terkadang mencampur dua bahasa, semisal A dibaca ei, W dibaca double you, C ya dibaca C. atau 1 dibaca one, 2 dibaca dua. Dan terkadang di antara sela waktunya bermain dia melihat jari-jari tangannya dan melafalkan wan, cu, cri, fou, fif, sik, sewn, eit, nain, an ten.....horeeeeeee
Mungkin juga karena peran video-video yang sering saya putarkan tentang huruf, angka dan kartu flash. Diusia Akhdan sekarang memang waktunya untuk kita tanamkan ilmu dan pendidikan buatnya.
Belajar terus, putraku
We love u
Iya, Akhdan sudah bisa melafalkan huruf terutama H, M, karena belajar dari mbak Eva. Tidak cuma itu, jika ada salah satu dari kita memakai baju yang ada sablon huruf maka tidak segan-segan Akhdan akan melafalkannya juga.
Dan dalam melafalkannya Akhdan terkadang mencampur dua bahasa, semisal A dibaca ei, W dibaca double you, C ya dibaca C. atau 1 dibaca one, 2 dibaca dua. Dan terkadang di antara sela waktunya bermain dia melihat jari-jari tangannya dan melafalkan wan, cu, cri, fou, fif, sik, sewn, eit, nain, an ten.....horeeeeeee
Mungkin juga karena peran video-video yang sering saya putarkan tentang huruf, angka dan kartu flash. Diusia Akhdan sekarang memang waktunya untuk kita tanamkan ilmu dan pendidikan buatnya.
Belajar terus, putraku
We love u
Kamis, 21 Maret 2013
8 Kiat Membantu Bayi Berbicara
Cepat atau lambat anak Anda bisa bicara, yang terpenting, awasi apakah perkembangannya kemudian berjalan sebagaimana mestinya.
Seorang bayi bisa menyebutkan kata “mama” di usia 9 bulan. Sedangkan bayi lain baru bisa mengucapkannya ketika menginjak usia 2 tahun. Perkembangan bahasa pada setiap anak memang berbeda. Berikut ini pertanyaan dari para ibu tentang bagaimana membantu bayi mengembangkan kemampuannya berbahasa.
1. Haruskah saya mengajarkan anak saya bicara? Akan sangat membantu jika dalam kehidupan sehari-hari, orang tua selalu memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukannya. Misalnya ketika sedang memakaikan anak sepatu katakan, “Sekarang Ibu akan memakaikan sepatu di kaki kirimu...”
2. Kapan mulai mengajarkan bayi bicara? Sebelum mulai bicara, terlebih dahulu anak melalui proses “pemahaman”. Proses ini bermula jika proses mendengar berkembang baik, yaitu dimulai ketika janin memasuki usia 25 minggu. Pada fase terakhir kehamilan, janin dapat membedakan suara yang berbeda-beda.
3. Bagaimana bayi belajar berbahasa? Alam menyediakan alat-alat bantu yang mengagumkan untuk membantu bayi belajar bahasa. Contohnya, bayi memiliki perasaan yang sensitif pada ritme. Pada bahasa tertentu ada penekanan pada suku-suku kata awal sehingga ia memiliki petunjuk. Kalau suku kata ini mendapatkan tekanan berarti selanjutnya akan ada suku kata baru. Otak bayi pun akan membandingkan tekanan-tekanan dan juga kata-kata. Dengan begitu ia semakin banyak memahami dan kemudian ia bisa berbicara.
4. Darimana kita tahu apa yang sudah dipahami seorang bayi? Tidak mudah mengetahui apa yang telah dipahami bayi. Bahkan dengan tes yang dilakukan pada satu per satu obyek belum mengungkapkan hasil apa yang telah dipahami oleh bayi Oleh karena itu, para peneliti mencoba mencari sinyal-sinyal lain, seperti meneliti seberapa cepat seorang bayi menangkap kata-kata yang diucapkan oleh orang dewasa.
5. Metode bernyanyi. Bayi memiliki kepekaan bawaan untuk alunan musik. Ia sudah mengenal melodi-melodi yang diperdengarkan padanya ketika ia dalam rahim ibunya. Kebiasaannya mendengarkan musik menjadi alat bantu baginya untuk mempelajari bahasa. Dengan bernyanyi (atau pembacaan puisi) ada perbedaan penekanan kata-kata dan ritme yang lebih kuat digunakan daripada pembicaraan biasa.
6. Kata pertama yang sering diucapkan bayi. Setengah dari anak-anak Jerman yang diteliti mengucapkan kata “mama” sebagai kata pertamanya. Hanya 15% yang mengucapkan kata “papa”. Selanjutnya mereka mengucapkan “Auto” (sebanyak 4%), “oma”, “ball”, “wauwau” dan “Haben”
7. Kata yang lebih mudah diucapkan bayi. Ada beberapa huruf yang penyebutannya dapat dilihat. Seperti “M” untuk mama, “B” untuk bola dan”P” untuk pinguin. Bunyi-bunyi ini diucapkan dengan menggunakan bibir yang membuat variasi suara bila ada udara yang dikeluarkan. Namun ada juga huruf yang tidak tampak jelas jika diucapkan. Tidak mengherankan jika anak kecil lebih mudah mengucapkan kata-kata yang menggunakan konsonan bilabial (“mama, papa, bobo”) karena mereka lebih mudah melakukannya. Yang lainnya dapat diucapkan setelah berulang kali mencoba.
8. Mengapa anak perempuan lebih cepat belajar daripada anak laki-laki? Statistik menunjukkan selama 2 tahun pertama kehidupannya, anak perempuan menguasai rata-rata 120 kata sedangkan anak laki-laki hanya 90 kata. Pada usia prasekolah, anak perempuan biasanya kehilangan minatnya pada pelajaran dibandingkan anak laki-laki. Alasan yang mendasari ini belum jelas, kemungkinan besar karena ada proses hormonal yang berperan penting sehingga otak pada anak perempuan matang lebih cepat dibandingkan anak laki-laki. Inilah yang menyebabkan anak perempuan lebih mudah memahami bahasa yang abstrak dibandingkan anak laki-laki yang membutuhkan kombinasi antara ungkapan akustis dan optis. Sedikit rumit memang. Jalan tengahnya adalah ayah menunjukkan buku bergambar lalu menunjukkan benda yang ingin diperkenalkan dengan menyebut namanya dengan jelas.
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Psikologi/8.kiat.membantu.bayi.berbicara/001/007/948/2/4
Seorang bayi bisa menyebutkan kata “mama” di usia 9 bulan. Sedangkan bayi lain baru bisa mengucapkannya ketika menginjak usia 2 tahun. Perkembangan bahasa pada setiap anak memang berbeda. Berikut ini pertanyaan dari para ibu tentang bagaimana membantu bayi mengembangkan kemampuannya berbahasa.
1. Haruskah saya mengajarkan anak saya bicara? Akan sangat membantu jika dalam kehidupan sehari-hari, orang tua selalu memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukannya. Misalnya ketika sedang memakaikan anak sepatu katakan, “Sekarang Ibu akan memakaikan sepatu di kaki kirimu...”
2. Kapan mulai mengajarkan bayi bicara? Sebelum mulai bicara, terlebih dahulu anak melalui proses “pemahaman”. Proses ini bermula jika proses mendengar berkembang baik, yaitu dimulai ketika janin memasuki usia 25 minggu. Pada fase terakhir kehamilan, janin dapat membedakan suara yang berbeda-beda.
3. Bagaimana bayi belajar berbahasa? Alam menyediakan alat-alat bantu yang mengagumkan untuk membantu bayi belajar bahasa. Contohnya, bayi memiliki perasaan yang sensitif pada ritme. Pada bahasa tertentu ada penekanan pada suku-suku kata awal sehingga ia memiliki petunjuk. Kalau suku kata ini mendapatkan tekanan berarti selanjutnya akan ada suku kata baru. Otak bayi pun akan membandingkan tekanan-tekanan dan juga kata-kata. Dengan begitu ia semakin banyak memahami dan kemudian ia bisa berbicara.
4. Darimana kita tahu apa yang sudah dipahami seorang bayi? Tidak mudah mengetahui apa yang telah dipahami bayi. Bahkan dengan tes yang dilakukan pada satu per satu obyek belum mengungkapkan hasil apa yang telah dipahami oleh bayi Oleh karena itu, para peneliti mencoba mencari sinyal-sinyal lain, seperti meneliti seberapa cepat seorang bayi menangkap kata-kata yang diucapkan oleh orang dewasa.
5. Metode bernyanyi. Bayi memiliki kepekaan bawaan untuk alunan musik. Ia sudah mengenal melodi-melodi yang diperdengarkan padanya ketika ia dalam rahim ibunya. Kebiasaannya mendengarkan musik menjadi alat bantu baginya untuk mempelajari bahasa. Dengan bernyanyi (atau pembacaan puisi) ada perbedaan penekanan kata-kata dan ritme yang lebih kuat digunakan daripada pembicaraan biasa.
6. Kata pertama yang sering diucapkan bayi. Setengah dari anak-anak Jerman yang diteliti mengucapkan kata “mama” sebagai kata pertamanya. Hanya 15% yang mengucapkan kata “papa”. Selanjutnya mereka mengucapkan “Auto” (sebanyak 4%), “oma”, “ball”, “wauwau” dan “Haben”
7. Kata yang lebih mudah diucapkan bayi. Ada beberapa huruf yang penyebutannya dapat dilihat. Seperti “M” untuk mama, “B” untuk bola dan”P” untuk pinguin. Bunyi-bunyi ini diucapkan dengan menggunakan bibir yang membuat variasi suara bila ada udara yang dikeluarkan. Namun ada juga huruf yang tidak tampak jelas jika diucapkan. Tidak mengherankan jika anak kecil lebih mudah mengucapkan kata-kata yang menggunakan konsonan bilabial (“mama, papa, bobo”) karena mereka lebih mudah melakukannya. Yang lainnya dapat diucapkan setelah berulang kali mencoba.
8. Mengapa anak perempuan lebih cepat belajar daripada anak laki-laki? Statistik menunjukkan selama 2 tahun pertama kehidupannya, anak perempuan menguasai rata-rata 120 kata sedangkan anak laki-laki hanya 90 kata. Pada usia prasekolah, anak perempuan biasanya kehilangan minatnya pada pelajaran dibandingkan anak laki-laki. Alasan yang mendasari ini belum jelas, kemungkinan besar karena ada proses hormonal yang berperan penting sehingga otak pada anak perempuan matang lebih cepat dibandingkan anak laki-laki. Inilah yang menyebabkan anak perempuan lebih mudah memahami bahasa yang abstrak dibandingkan anak laki-laki yang membutuhkan kombinasi antara ungkapan akustis dan optis. Sedikit rumit memang. Jalan tengahnya adalah ayah menunjukkan buku bergambar lalu menunjukkan benda yang ingin diperkenalkan dengan menyebut namanya dengan jelas.
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Psikologi/8.kiat.membantu.bayi.berbicara/001/007/948/2/4
Rabu, 20 Maret 2013
Celoteh Akhdan
Akhdan (1Y10M) lagi seneng-senengnya ngomong. Orang jawa bilangnya
ceriwis. Dia melakukan kegiatan apapun sembari ngomong, kadang jelas kadang gak
jelas yang tau artinya cuman Akhdan sendiri. Dan bahasa dasar Akhdan bahasa jawa,
mungkin karena terpengaruh pengasuh yang berbahasa jawa. Meskipun sudah saya
ajarkan beberapa kata bahasa Inggris, paling lancar kalau berhitung serta
ngomong good morning, how are you.
Yang gak tahan bikin senyum-senyum sendiri ketika Akhdan meniru apa
yang saya ucapkan dengan lafalnya yang masih terbatas. Seperti ketika Akhdan
membuat kotor lantai dan saya berkata ‘Oh my God’ eh di tirun juga ‘omay got’
hehehe
Setiap hari saya mendengar kata-kata baru dari Akhdan. Perbendaharaan
katanya meningkat setiap hari. Eh yang lucunya, ketika saya sedang memangku
Akhdan di teras rumah dan tiba-tiba angin berhembus, Akhdan ngomong “Nda,
semriwing” kaget dapat kata dari mana itu, kecil-kecil dah tau semriwing (segar
karena ada angin berhembus).
Jika Akhdan ingin melihat benda yang letaknya ada di atas, misalnya
lemari makan dia akan ngomong “Ndelok nda” (lihat bunda) maka saya harus
menjinjingnya sampai dia puas melihat lihat.
Ketika sedang mendorong sepeda (kadang hal ini membuat saya tidak
sabar, karena sepeda ini sepeda besar milik eyang yang ukurannya berkali lipat
dari Akhdan) Akhdan akan mendorongnya dari belakang, agak takut juga jika
jarinya tergesek ban, Akhdan gak bisa berhenti jika belum ada sesuatu yang
mengalihkan perhatiannya. Eh Akhdan bilang “lok nda” yang akhirnya saya bisa
menerjemahkan setelah Akhdan nangis dan ternyata artinya “belok bunda” hehehe
Sharing: Memperpanjang SIM C di Kendal
Kali ini saya akan mengulas topik yang berbeda, lain dari pada
biasanya. Tentu saja ini hanya untuk membantu Anda sekalian untuk mempersiapkan
diri sebelum mengurus SIM C di polres khususnya Kendal.
Saya pernah lihat di salah satu berita di TV bahwa Polisi akan
memberlakukan pembuatan SIM dari awal bagi Anda yang SIMnya sudah hangus
walaupun masih satu hari, tampaknya wacana tersebut masih sosialisasi, dan
belum di terapkan per Maret 2013. Mengingat SIM saya sudah hangus kurang lebih
2 bulan makanya saya ingin segera mengurusnya.
Persiapan di rumah, tentu saja sebelum Anda pergi ke polres, persiapkan
fotokopi KTP dan SIM lama masing-masing 2 kali. Serta tentu saja uang, sesuai
di berita tersebut katanya ada kenaikan tarif. Bagi yang baru membuat SIM biaya
Rp 100.000 serta bagi yang memperpanjang Rp 75.000. Saya sarankan Anda membawa
uang lebih, karena ada biaya biaya lain sehingga jumlahnya bisa sampai 2x lipat
dari biaya tersebut.
Jika Anda ke Polres Kendal saya sarankan jangan langsung masuk ke loket
SIM dulu, tapi cek kesehatan di poliklinik yang ada di sebelah kanan depan
Polres. Karena tahap pertama di mulai dari cek kesehatan. Kalau Anda langsung
masuk ke loket SIM pasti akan menyesal karena jarak loket SIM ke klinik
sangatlah jauh. Makanya saya sarankan untuk cek kesehatan terlebih dahulu.
Di poliklinik Anda diminta untuk mengisi formulir pendek, isi saja
sambil nunggu giliran untuk cek kesehatan. Tesnya terdiri dari tes mata, ada
penglihatan dan buta warna, serta ukur tensi darah. Nanti Anda akan mendapatkan
formulir warna hijau. Dan biayanya Rp 25.000. Siiiiip. Bawa formulir hijau ini
ke loket 1 pembuatan SIM, sertakan fotokopi KTP dan SIM 2 buah.
Tunggu sampai nama Anda dipanggil, butuh beberapa menit sebelum petugas
memberikan formulir untuk di isi. Biayanya Rp 25.000 dan Anda akan mendapatkan
map berisi formulir dan SIM & KTP yang tadi Anda kumpulkan. Isi data-data
dan Anda bisa mencotek di meja sebelah kanan jika ada kesulitan mengisi.
Setelah formulir diisi, kumpulkan di loket 2, yaitu loket bank BRI
untuk membayar biaya perpanjangan SIM Rp 75.000. Tunggu sampai nama Anda di
sebut di loket 1 dan Anda dapat nomor antrian foto. Cukup lama juga nunggunya,
saya sarankan untuk baca-baca koran yang disediakan atau minum air mineral
dingin yang gratis untuk pengunjung J. Sejauh
ini saya sudah mengeluarkan biaya Rp 125.000. Untung saya membawa uang
berlebih, kalau saja saya hanya membawa uang pas Rp 75.000 bisa gagal rencana
memperpanjang SIM ini.
Akhirnya saya mendapat no antrian 78. Tidak lama setelah saya dapat
nomor antrian, saya diminta untuk masuk ke ruang foto. Disini Anda diminta
untuk tanda tangan setelah itu menunggu giliran untuk foto dll. Tidak begitu
lama kok, petugasnya cukup handal. Nama Anda akan dipanggil. Petugas akan
membacakan identitas Anda apakah sudah tepat atau belum. Meminta sidik jari
jempol Anda, tandatangan terus foto, selesai.
Tunggu sampai SIM Anda jadi di loket pengambilan SIM. Di sini Anda
ditawarkan asuransi karena saya tidak tahu tentang itu makanya ikut aja. Saya
bayar lagi Rp 33.000 untuk asuransi. Dan SIM baru saya jadi. Jika ditotal
biayanya jadi Rp 158.000. Jadi sebelum Anda pergi ke Polres siapkan uang
minimal segitu. Selamat mencoba. Thanks Polres Kendal for the good services.
Kamis, 07 Maret 2013
Menghaluskan kulit Bayi
Kulit bayi yang kusam atau kasar bisa dihaluskan dengan Kayu Secang, Kayu secang bisa dibeli di toko rempah rempah atau toko jamu. bentuknya seperti serutan kayu, dicampurkan pada air mandi bayi. Air akan berubah warna menjadi kemerahan . Air tesebut baik untuk mandi bayi , untuk menjaga kelembutan kulit bayi.
Akhdan's Songs
Semakin hari semakin bertambah saja pengetahuan Akhdan (1Y10M). Setiap
harinya saya mendapatkan surprise dari putra tercinta saya ini. Di usianya
sekarang ini Akhdan lagi senang-senangnya bernyanyi. Aktifitas terbarunya
sekarang adalah sembari melakukan kegiatan rutinitasnya Akhdan berdendang.
Memang terkadang masih aneh untuk saya, karena selama ini memang Akhdan
sepertinya belum terbiasa menyanyi.
Sambil mendorong mobilnya Akhdan berdendang naik-naik ke puncak gunung.
Lihat kereta api, nyanyi naik kereta api tut tut tut.
Lihat cicak, nyanyi cicak-cicak didinding.
Lihat bintang.....hehe kalau yang ini paling hanya teriak ‘nda bintang’
Berdendang disini maksud saya bernyanyi khas anak kecil, Akhdan belum 2
tahun dan kata-katanya memang masih cadel, jadi kalau nyanyi ya paling ‘nait
nait tak unung’ ‘rung kaka tua’
Lagu yang paling
disukai Akhdan adalah burung kakak tua, naik naik kepuncak gunung, bangun tidur
(karena Akhdan punya videonya yang paling sering diputar, berkali-kali, sampai
Akhdan hafal gerakan animasinya)
Saya punya cerita
lucu, mau tau?
Jadi sore itu kita melewati hari bersama-sama. Saya ajarkan Akhdan menyanyi dan Akhdan selalu memandangi saya ketika menyanyi. Entah mungkin dia mencoba melihat gerakan bibir saya dan mencoba untuk menirukannya, karena setelah saya menyanyikan lagu baru, Akhdan bisa menyambung suku kata terakhirnya.
Saya pun mengajarkan lagu topi saya bundar, yang memang jarang kita nyanyikan sebelumnya. Akhdan menyimak dengan khusyu. Saya mulai menyanyi
‘Topi saya bundar,
Bundar topi saya,
Kalau tidak bunda,
Bukan topi saya.’
Tampaknya Akhdan penasaran dengan lagu itu, maka ketika saya menyanyikannya, pandangan mata Akhdan fokus tertuju pada saya. Dan Akhdan menyukai lagunya, beberapa kali saya ulangi, dan jika selesai Akhdan tepuk tangan. (Saya jadi merasa seperti penyanyi profesional saja hehe...)
Sekarang tiba giliran Akhdan belajar, saya coba tes daya ingat Akhdan terhadap lagu yang baru dia dengar ini dengan memotong satu suku kata terakhir, dan jadinya seperti ini:
‘Topi saya bun-........dar (jawab Akhdan)
Bundar topi sa- ......
ya (sambungnya)
Kalau tidak bundar
‘Didina ingal dua’ (jawab Akhdan sambil tepuk tangan)
Spontanitas tawa saya pecah, sambil saya ciumi si Akhdan, dan Akhdan yang bingung hanya memandangi saya sambil senyum senyum gak paham. Gak habis pikir putraku bisa selucu itu. Dua lagu digabung jadi satu, dah seperti composer aja hehehe. Memang Akhdan dah hafal lagu burung kakak tua, karena itu favoritnya. Dan ketika mendengar lagu topi saya bundar yang iramanya mirip dia sambung lagu tersebut dengan lagu burung kakak tua yang dia hafal.
Teruslah belajar sayang.
Rabu, 30 Januari 2013
Long way journey
Tidak terasa sudah hampir sebulan kita tidak main kerumah simbah. Cuaca
yang tidak menentu kadang hujan kadang panas menjadi salah satu penyebabnya.
Dalam beberapa menit cuaca di Weleri bisa berubah dratis. Dan perjalanan yang
agak jauh ke rumah simbah, membuat perjalanan bersama Akhdan menjadi riskan.
Terakhir kali tahun baru kemarin. Kebetulan waktu itu saya sedang libur
dan ayahpun libur agak lama. Sedangkan keluarga Jakarta berkunjung. Karena lama
tidak bersua, kita putuskan untuk menyambangi rumah simbah. Tahun baru kita
habiskan di sana. Tidak banyak yang kita lakukan karena hampir seharian hujan
dan mendung.
Kemudian pagi hari tanggal 1 Januari 2013 kita pulang ke Weleri.
Awalnya kita rencanakan untuk berjalan-jalan makanya ayah mengambil jalan ke
arah Batang, jadi kita berputar arah. Menikmati udara pagi di sekitar daerah
pegunungan membuat Akhdan tidak bisa menahan rasa kantuknya. Sepanjang perjalan
Akhdan habiskan dengan tidur. Yah memang tidak ada celoteh Akhdan menunjuk benda-benda
yang biasa dia temui di sepanjang perjalanan.
Karena awan mendung sudah menggantung, kita sepakati untuk pulang ke
weleri saja. Sampai di rumah hanya ada tantenya, eh ternyata satu RT sedang
mengikuti kegiatan jalan sehat dan sekarang sedang pengundian hadiah. Beberapa
waktu setelahnya kakek datang bawa beberapa kupon hadiah, ‘Yuk ajak Akhdan
lihat panggung’ kata kakek, sambil memberikan kupon untuk kita berdua, eyang
dan tante dah dapat hadiah katanya, kaos lengan panjang dan botol minuman. Lha
kakek dan dua kupon ini belum dapat bagian, makanya kakek ajak kita juga untuk
menyaksikan panggung. Yah gak apa-apa sambil jalan-jalan.
Sesampainya di sana, benar juga, panggung sangat ramai sekali. Di sana
terlihat sepeda mini sebagai hadiah utama dan beberapa tumpukan kardus yang
tidak saya ketahui apa.
“Bunda nanti yang bawa hadiah sepedanya.” Kata ayah tiba-tiba.
“Gak yah, dek gak seberuntung itu. Kalau ada undian seperti ini pasti
gak pernah dapat.”
“Coba lihat aja nanti.”
“Yah, kardus yang di tumpukan itu apa ya?”
“Yang mana?”
“Yang di atas kompor gas?”
“Gak tahu, gak kelihatan.”
Iya ayah benar juga sepeda kecil untuk Akhdan bermain, pasti lebih
ringan dorongnya daripada sepeda besar punya eyang. Kadang saya agak kerepotan
kalau Akhdan lagi ngambek pengen dorong sepeda besar eyangnya. Tapi
pertanyaannya apakah kita seberuntung itu. Dapat payung aja dah beruntung
banget. Sudah memasuki hadiah utama, kita belum dapat apa-apa. Sampai
pengundian hadiah utama nomor empat. Mamaknya Akhdan yang lagi nggendong Akhdan
tiba-tiba spontanitas naik ke atas panggung. Ternyata yang dapat hadiah
keempat, kompor gas, mamaknya Akhdan. Akhdan yang ada di atas panggung
meronta-ronta minta turun, akhirnya ayahnya yang gendong.
Hadiah ketiga, hadiah yang saya tanyakan ke ayah tadi ternyata sebuah
DVD player. Dan tau gak siapa yang dapat? AYAAAAH!!!!!! Masih dengan
menggendong Akhdan ayah naik ke atas panggung untuk mengambil hadiahnya. Akhdan
yang naik panggung ke dua kalinya meronta-ronta, akhirnya saya gendong. Heran bin
ajaib, mamak dan ayah yang gendong Akhdan sebelumnya dapat hadiah semuanya. Dan
saya.....seperti sebelum-sebelumnya, tidak dapat apa-apa.
DVD baru untuk kita nyanyi nyanyi bareng, masih ada di atas lemari.
Sekalinya kita nyalakan Akhdan pencet-pencet tombolnya. Kita masih pikir-pikir
tempat yang aman untuk memainkannya, karena kalau tidak bisa rusak dini hehe
Thanks for the wonderful day, love you.
Selasa, 29 Januari 2013
I love Ice Cream
Ice cream adalah favorit Akhdan. Jalan-jalan dan melewati minimarket
Happy Sari “Nda...Ais Kim” melewati Indomart “Nda...Ais kim” melewati
minimarket Aulia “Nda...Ais kim” dan jika dituruti Akhdan bisa menghabiskan ice
cream dua bahkan lebih.
Seperti cerita kali ini. Hari minggu waktunya belanja
kebutuhan Akhdan, beli susu, diapers, jajan, dan perlengkapan lainnya yang
sudah habis. Biar lebih cepat kita biasanya beli di Indomart. Dan sepertinya
Akhdan dah mengenal betul bangunan satu ini. Belum lagi kita melangkahkan kaki
masuk, Akhdan dah mendahului.
Turun dari motor, Akhdan pasti akan berlari ke
arah pintu yang seringnya dia kebingungan mau masuk dari arah mana, karena
pintunya tidak seperti pintu di rumah. Wal hasil dia akan menoleh melihat salah
satu dari kami, mengiba meminta untuk dibukakan pintunya. Ketika pintu
didorong, belum terbuka sepenuhnya Akhdan dah ngeluyur masuk. Menunjuk-nunjuk
satu diantara tiga pendingin yang ada di dalam.
Lagaknya dia tahu mana yang
paling lezat, dia menunjuk lemari pendingin yang paling kiri. Saya dan suami
hanya bisa tersenyum saja, yang pasti kalau sudah deket dengan yang
diinginkannya susah untuk membujuk Akhdan.
Kita ambilkan satu ice cream untuk akhdan dan brillian Akhdan
membawanya ke kasir “Mbak tumbas” Mbak beli! yang pastinya membuat mbak kasir
tersenyum ramah “Mbak ka” (mbak buka). Setelah apa yang dia inginkan sudah
didapatkan Akhdan akan keluar dan duduk di depan minimarket. Duduk manis,
menikmati ice cream sambil melihat mobil dan motor yang berseliweran.
Love you my lovely son...
See the Sea
Sekian lama tidak sharing tentang cerita dan pertumbuhan Akhdan.
Agaknya ini membuat saya merasa kangen untuk menulis lagi. Dimulai dengan
cerita minggu pagi tanggal 27 Januari 2013. Tanpa direncanakan sebelumnya,
seperti biasa, Ayah selalu memberikan surprise.
Pagi itu kita berkendara, mencari udara segar pagi hari di Weleri.
Biasanya kita sarapan Bubur Ayam di depan SMP Kanisius, karena pagi hari Akhdan
pasti kelaparan dan mudah sekali makannya. Tapi tidak pagi itu. Ayah melajukan
kendaraannya ke arah Rowosari, dan ternyata kita sampai di Sekucing juga. Agak
siang sampainya, karena tadi setelah bangun tidur Akhdan tidur lagi, jadi
sekitar jam 7an kita sampai di sana. Alhasil suasana pantai yang biasanya ramai
dengan anak-anak berenang, sepi, hanya beberapa keluarga yang masih bertahan
disana, menikmati ombak yang terasa hangat di kaki.
Ada cerita lucu tentang Akhdan kali ini. Putraku sepertinya jika punya
keinginan besar, pasti akan mengejarnya, Akhdan gigih banget. Sampai-sampai
ayah speechless dan hanya tersenyum melihatnya. Ceritanya begini....
Biasanya selama diperjalanan saya mengenalkan Akhdan dengan
tempat-tempat baru atau hal-hal unik yang ada disekitar jalanan. Dan sambil
menunjuk, Akhdan akan mengulang apa yang saya ucapkan dengan logatnya yang
masih cadel, riang. Mendekati kawasan Sekucing yang banyak kapal bertengger
Akhdan semakin riuh...
“ Apal..apal...apal...nda apal” kapal-kapal-kapal, bunda kapal!
Memasuki kawasan Sekucing kita disuguhi oleh banyak warung dan jajanan,
mulai dari sate ayam, jagung bakar sampai ada beberapa penjual pakaian yang
menggelar lapaknya di atas pasir.....Sembari ayah mengemudikan motornya, pandangan
Akhdan tidak lepas dari makanan yang menggiurkan yang tergantung agak jauh dari
arah kita masuk, berwarna pink, bergerak mengikuti arah tiupan angin laut.
Kembang gula berwarna pink tersebut agaknya membuat Akhdan ngiur. “Nda tumbas,
tumbas” Bunda beli, beli. Kata Akhdan sambil menunjuk kelapak yang agak jauh
dari pandangan mata kami. “Iya nanti dek,” kata ayah sambil masih melajukan
motornya, tidak berhenti, membelok ke arah pantai yang agak sepi, tempat yang
dulunya ada dermaga kecil, tempat untuk menjemur ikan-ikan asin kering.
Air
laut agak surut, sehingga meninggalkan pasir hitam luas yang banyak cangkang
kerangnya. Karena saya sedang senang sekali membuat bros sendiri, dan pernah
melihat bros-bros cantik dari kulit kerang maka bergegas saya turun ke pasir
tersebut, mencari, mengkais-kais kerang yang cantik untuk saya jadikan
bros.
Agaknya sudah ada orang yang mendahului saya, saya tidak bisa menemukan
satupun kerang yang cantik. Akhirnya Akhdan dan ayah mengikuti saya, dan
menikmati pasir yang agak hangat karena lama terterpa sinar matahari pagi. Ada
yang agak beda dengan Akhdan. Kali ini entah kenapa Akhdan agak takut dengan
gerakan ombak yang menghampirinya. Ketika saya coba menyambangi ombak dan
bermain dengannya, tampak Akhdan ketakutan dan memanggil-manggil saya. Dia
tidak ingin saya dekat-dekat dengan ombak.
Cukup lama kita bermain di sisi barat pantai Sekucing, pantai yang sepi
dan tidak ada satupun warung yang berjualan di sisi pantai ini.
Akhirnya ayah
memutuskan untuk beralih di pantai tumur. Alih-alih naik motor, Akhdan berlari
sendiri ke arah timur, ketika saya gendong meronta-ronta, tidak mau naik motor.
Akhdan berlari terus dengan saya mengawasi dari belakang. Saya bertanya-tanya
mau kemana dia. Ternyata dia ingat betul jalan yang tadi kita lewati ketika
masuk ke pantai ini. Agak jauh Akhdan berlari, dengan cuaca panas seperti ini,
ini cukup membuat saya menjadi tambah gerah. Ayah dengan motornya mengejar dari
belakang. Betapa terkejutnya kami ketika Akhdan bersorak-sorak riang dengan
menunjukkan jarinya ke lapak pintu masuk. Akhdan melihat saya dengan mata
berbinar-binar, sayapun ikut terharu. Ternyata putraku berjuang untuk
menyambangi kembang gula primadonanya. Dan dia ternyata tidak lupa dengan apa
yang di lihatnya semenjak pertama kali memasuki kawasan pantai. Saya kira
dengan bermain-main bisa membuatnya lupa dengan kembang gula yang tadi
dilihatnya, ternyata tidak. Dan dia membuktikan bahwa dirinya bisa mendapatkan
sesuatu dengan perjuangannya sendiri.
Sambil berlari menuju ke lapak tersebut,
Akhdan mengepak kepakkan tangannya senang sambil berteriak tumbas tumbas
tumbas. Sang penjualpun tersenyum senang mengambilkan satu buah kembang gula
tanpa tanya saya dulu. Yah....sekali-kali gak apa beli kembang gula. Semenjak
itu Akhdan terlihat senang sekali,dia peluk-peluk kembang gulanya seperti
guling, menciumnya sambil coba di gigit plastiknya. Akhdan kita cari tempat
untuk duduk dulu yuk, biar bisa enak makannya.
Akhirnya kita menemukan satu tempat duduk, “Nda..yayak” Bunda duduk
sambil merentangkan tangannya untuk saya angkat. Setelah duduk manis, Akhdan
masih tetap memeluk kembang gulanya. “Nda..Kak” Bunda buka... sambil tepuk
tangan, dia menunggu saya membukakan kembang gulanya. Saya suapi sedikit demi
sedikit, tampaknya Akhdan kaget dengan rasanya yang sangat manis, diapun
meringis sambil tersenyum.
Gak sabar dengan suapan saya, direbutlah semua yang
ada ditangan saya...Akhdan makan kembang gula dengan sangat lahap. Tak
ketinggalan ayahnya, saya minta ayah untuk ikut menghabiskan kembang gulanya
agar Akhdan makan tidak terlalu banyak hehe wal hasil kalau di lihat dari jauh
tampak seperti ayah dan anak rebutan makanan hehehe belepotan lagi hehehe..
Tinggal sedikit saya minta untuk Akhdan membuang kembang gulanya ehh
ternyata nurut stik yang ada di tangannya dia buang beerrrr “Mimik” minum.
Seperti sangat sangat dahaga Akhdan menghabiskan beberapa teguk air mineral
botol. Ada videonya juga, tapi sementara tidak bisa saya tayangkan dulu.
Masih ada beberapa orang yang menikmati suasana di pantai, beberapa
bapak ibu dan anak. Anak-anak mereka masih seusia Akhdan. Saatnya menikmati
kembali deburan ombak. Kita bermain di tepi pantai. Akhdan masih sungkan
bermain ombak, dan berteriak teriak memanggil saya ketika saya masuk ke air.
We learn today that our son grows everyday.
Love you
Kamis, 10 Januari 2013
At the zoo
Beberapa momen yang terabadikan ketika kita sekeluarga ke kebun binatang. Check it out!
"Bunda, mana gajahnya kok gak ada..."
"Akhdan kok pandangi kuda terus, ingin naik ya.."
"Ayah...makan ya biskuit Akhdan, si nyetnyet gak mau kok."
Waktu ini lg lihat apa ya kok lupa, surprise jg ayah dapat moment seperti ini.
Langganan:
Postingan (Atom)