Minggu, 15 April 2012

Foto Keluarga

Lihatlah lebih dekat lagi...dekat lagi....lagi...kalo bisa dizoom, lihat foto ini dengan jelas....


Saya punya pertanyaan untuk semuanya. Kira-kira kalau diamati, dicermati,diperhatikan dengan seksama Akhdan lebih mirip siapa ya? Ayahnya? Bundanya? Atau gak mirip salah satupun hehehe

Ada yang bilang jika anak laki-laki cendrung akan mewarisi wajah ibunya intinya
 secara fisik mirip seperti ibunya, tapi tetangga banyak yang bilang bahwa Akhdan mirip ayahnya hehe sebenarnya bukanlah masalah gak usah dibuat bingung. Penyelesaiannya, Akhdan mewarisi gen kedua orangtuangya. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, demikian kata pepatah. Dan kiranya kalau kita mau sekadar mencocok-cocokkan, pepatah ini bisa berlaku pada anak Adam. Maksudnya bagaimana?


Coba kita perhatikan seorang anak dari suatu keluarga. Biasanya anak itu kalau nggak mirip ayahnya atau keluarga ayahnya, ya… mirip dengan ibunya atau keluarga ibunya. Artinya, sebagaimana buah yang jatuh tak akan jauh dari pohonnya. Demikian pula anak yang terlahir, tak jauh dari sifat salah satu dari orang tuanya (keluarga orang tuanya) atau membawa sifat kedua-duanya. Terkadang anak itu laki-laki tapi sifat seperti ibunya, dan sebaliknya anak perempuan tapi sifatnya seperti bapaknya.

Mengapa bayi bisa mirip sekali dengan Anda. Atau, sebaliknya, tak mirip sama sekali. Bagaimana ini bisa terjadi?

Setiap orang tua yang baru pertama kail punya bayi merasa penting sekali melihat paras bayi untuk pertama kali. “Wah, mirip ibunya,” sahut si dokter yang membantu persalinan saat mempersilahkan ibu-anak anak bertemu wajah untuk pertama kali. Komentar yang disampaikan sahabat dan kerabat yang menjenguk Anda yang baru melahirkan bisa juga mengejutkan seperti ini, “Wah, mirip ayahnya waktu kecil!!”. Tak jarang ibu jadi kesal, seolah “andilnya” sedikit sekali.

Warisan genetik. Mirip atau tidak mirip, yang jelas setiap anak selalu dibekali “warisan” genetik dari ayah dan ibu. Sperma yang bertemu dengan sel terlur itu sudah membawa materi gennya masing-masing. Jadi, mau tak mau, anak memang tak bisa memilih apa yang sudah “diwariskan” dari orang tuanya. Baik warisan materi gen yang muncul sebagai ciri-ciri fisik tertentu seperti warna bola mata, perawakan dan lainnya. Maupun yang tak terlihat seperti penyakit, golongan darah dan lainnya.

Tidak ada komentar: