Tidak terasa sudah hampir sebulan kita tidak main kerumah simbah. Cuaca
yang tidak menentu kadang hujan kadang panas menjadi salah satu penyebabnya.
Dalam beberapa menit cuaca di Weleri bisa berubah dratis. Dan perjalanan yang
agak jauh ke rumah simbah, membuat perjalanan bersama Akhdan menjadi riskan.
Terakhir kali tahun baru kemarin. Kebetulan waktu itu saya sedang libur
dan ayahpun libur agak lama. Sedangkan keluarga Jakarta berkunjung. Karena lama
tidak bersua, kita putuskan untuk menyambangi rumah simbah. Tahun baru kita
habiskan di sana. Tidak banyak yang kita lakukan karena hampir seharian hujan
dan mendung.
Kemudian pagi hari tanggal 1 Januari 2013 kita pulang ke Weleri.
Awalnya kita rencanakan untuk berjalan-jalan makanya ayah mengambil jalan ke
arah Batang, jadi kita berputar arah. Menikmati udara pagi di sekitar daerah
pegunungan membuat Akhdan tidak bisa menahan rasa kantuknya. Sepanjang perjalan
Akhdan habiskan dengan tidur. Yah memang tidak ada celoteh Akhdan menunjuk benda-benda
yang biasa dia temui di sepanjang perjalanan.
Karena awan mendung sudah menggantung, kita sepakati untuk pulang ke
weleri saja. Sampai di rumah hanya ada tantenya, eh ternyata satu RT sedang
mengikuti kegiatan jalan sehat dan sekarang sedang pengundian hadiah. Beberapa
waktu setelahnya kakek datang bawa beberapa kupon hadiah, ‘Yuk ajak Akhdan
lihat panggung’ kata kakek, sambil memberikan kupon untuk kita berdua, eyang
dan tante dah dapat hadiah katanya, kaos lengan panjang dan botol minuman. Lha
kakek dan dua kupon ini belum dapat bagian, makanya kakek ajak kita juga untuk
menyaksikan panggung. Yah gak apa-apa sambil jalan-jalan.
Sesampainya di sana, benar juga, panggung sangat ramai sekali. Di sana
terlihat sepeda mini sebagai hadiah utama dan beberapa tumpukan kardus yang
tidak saya ketahui apa.
“Bunda nanti yang bawa hadiah sepedanya.” Kata ayah tiba-tiba.
“Gak yah, dek gak seberuntung itu. Kalau ada undian seperti ini pasti
gak pernah dapat.”
“Coba lihat aja nanti.”
“Yah, kardus yang di tumpukan itu apa ya?”
“Yang mana?”
“Yang di atas kompor gas?”
“Gak tahu, gak kelihatan.”
Iya ayah benar juga sepeda kecil untuk Akhdan bermain, pasti lebih
ringan dorongnya daripada sepeda besar punya eyang. Kadang saya agak kerepotan
kalau Akhdan lagi ngambek pengen dorong sepeda besar eyangnya. Tapi
pertanyaannya apakah kita seberuntung itu. Dapat payung aja dah beruntung
banget. Sudah memasuki hadiah utama, kita belum dapat apa-apa. Sampai
pengundian hadiah utama nomor empat. Mamaknya Akhdan yang lagi nggendong Akhdan
tiba-tiba spontanitas naik ke atas panggung. Ternyata yang dapat hadiah
keempat, kompor gas, mamaknya Akhdan. Akhdan yang ada di atas panggung
meronta-ronta minta turun, akhirnya ayahnya yang gendong.
Hadiah ketiga, hadiah yang saya tanyakan ke ayah tadi ternyata sebuah
DVD player. Dan tau gak siapa yang dapat? AYAAAAH!!!!!! Masih dengan
menggendong Akhdan ayah naik ke atas panggung untuk mengambil hadiahnya. Akhdan
yang naik panggung ke dua kalinya meronta-ronta, akhirnya saya gendong. Heran bin
ajaib, mamak dan ayah yang gendong Akhdan sebelumnya dapat hadiah semuanya. Dan
saya.....seperti sebelum-sebelumnya, tidak dapat apa-apa.
DVD baru untuk kita nyanyi nyanyi bareng, masih ada di atas lemari.
Sekalinya kita nyalakan Akhdan pencet-pencet tombolnya. Kita masih pikir-pikir
tempat yang aman untuk memainkannya, karena kalau tidak bisa rusak dini hehe
Thanks for the wonderful day, love you.