Senin, 19 Maret 2012

Diare Bisa Membahayakan


SISTEM pencernaan bayi dan balita, terutama bagian perut, sangat sensitif. Tidak heran bila mereka sering mengalami masalah yang berhubungan dengan perut, salah satunya adalah diare. Diare adalah kondisi dimana frekuensi buang air besar (BAB) meningkat dari biasanya, disertai dengan feses yang lebih cair. Ada tiga hal yang menyebabkan si kecil mengalami diare, yaitu faktor makanan, perjalanan melelahkan, dan akibat infeksi saluran cerna.

Infeksi saluran pencernaan umumnya disebabkan kuman, seperti bakteri Escherichia coli pada air yang kurang bersih. Bakteri ini masuk melalui makanan ke saluran pencernaan, dan berkembang biak dalam usus khususnya usus besar (kolon). Nah, jika jumlahnya berlebihan, bakteri ini dapat menimbulkan sakit perut serta diare atau mencret yang berdampak kerja tubuh terganggu karena tak bisa menyerap sari makanan. Bahkan, jika terlambat ditangani bisa menyebabkan kematian.

Apa Saja Tanda-tandanya?


Anak rewel atau justru apatis dan lesu pada dehidrasi yang lanjut. Pada anak usia di bawah satu tahun, dapat ditemukan ubun-ubun yang cekung. Pada dehidrasi yang ringan dan sedang, anak akan merasa haus. Namun bila dehidrasinya berat, anak justru tidak merasa haus lagi.

Pada kulit perut terdapat turgor kulit, atau berkurang kelenturannya. Cara memeriksanya dengan menjepit atau mencubit kulit selama 30-60 detik, kemudian lepaskan. Bila turgor kulit anak masih baik, kulit akan cepat kembali ke keadaan semula. Bila tidak, lambat kembalinya. Selain itu, anak yang mengalami dehidrasi, matanya akan terlihat cekung, mulut dan lidah pun terasa kering.

Bagaimana Penanganan Diare?

Pada kondisi tertentu, diare bisa berakibat fatal. Segera ke dokter bila sakit perut si kecil terus-menerus berlangsung selama enam jam atau lebih, disertai muntah, tak mau minum, mata nampak cekung, pusing, dan berat badan turun. Agar tak sampai terjadi dehidrasi, usahakan si kecil tetap minum (ASI, susu, atau cairan lain). Bila anak Anda sudah lebih besar, berikan larutan oralit. Biasanya balita perlu sekitar tiga bungkus oralit yang dicampur ke dalam 200 cc air.

Bagaimana Cara Mencegahnya ?

Agar tidak terkena diare ada baiknya kita selalu menjaga kebersihan makanan si kecil, begitu juga dengan alat makannya. Pada balita pastikan makanan yang ia konsumsi bersih dan sehat, dan meminum air yang dipastikan sudah matang atau mendidih. Hindari mengonsumsi jajanan yang tidak terjamin kebersihannya.

Tidak ada komentar: