Kamis, 26 Juli 2012

Parasetamol vs Ibuprofen


Beberapa waktu yang lalu ketika saya bermaksud membeli obat penurun panas untuk anak yang mengandung paracetamol di apotek, saya di tawarkan obat yang mengandung ibuprofen (infant ibuprofen) yang dikatakan Asisten Apoteker lebih baik dari pada paracetamol, disatu sisi saya tidak menyalahkan AA tersebut karena ada benarnya tapi yang sangat berbahaya jika tanpa tau sakit dan umur si anak langsung di tawarkan ibuprofen ini sangat berbahaya contohnya: jika ibuprofen di berikan pada penderita kasus demam berdarah (DHF/Dengue Haemoragic Fever) bisa berakibat fatal karena :

1. ibuprofen dapat menyebabkan perdarahan pada lambung dan
2. Ibuprofen dapat mengganggu proses pembekuan darah, sedangkan pada penderita demam berdarah, akan mengalami berkurangnya kemampuan pembekuan darah.

Ibuprofen termasuk kedalam golongan obat anti inflamasi non-steroid.

Ibuprofen bekerja untuk mengurangi rasa sakit, meredakan inflamasi (peradangan) dan demam. Seperti halnya paracetamol, ibuprofen juga dapat dibeli tanpa memerlukan resep dokter. Walaupun infant ibuprofen memang dikhususkan untuk bayi, tetapi obat ini tidak diberikan untuk bayi dibawah 6 bulan atau untuk bayi dengan berat badan kurang dari 7 kg. Dosisnya disesuaikan dengan umur bayi, akan tetapi lebih efektif jika mengukur dosisnya berdasarkan berat badan bayi (10 mg ibuprofen per kilogram berat badan).
Pada prinsipnya, ibuprofen dapat digunakan sebagai pengganti paracetamol, tetapi sebaiknya ikuti dengan seksama instruksi yang tertera pada label kemasan. Generally speaking, ibuprofen digunakan untuk demam yang “membandel” atau suhu tinggi (40oC) disertai dengan peradangan. Pemberian obat ini dapat dilakukan sebanyak 3 – 4 kali dalam 24 jam, tergantung dari usia bayi. Obat ini tidak cocok untuk anak yang mengidap asma. Meskipun sedikit, obat ini juga memiliki efek samping berupa gangguan/iritasi pada lambung (paracetamol tidak memiliki efek ini). Oleh sebab itu, jika anak Anda memiliki lambung yang sensitif sebaiknya jangan mengkonsumsi obat ini. Jika gejala penyakit tidak berkurang setelah 72 jam, segera kunjungi dokter.
catatan : Untuk penurun panas (antipiretik) pada anak yang direkomendasikan oleh WHO sejak thn 1997 hingga kini adalah Paracetamol. Karena Paracetamol relatif lebih aman dibandingkan
dengan obat antipiretik yang lain utk anak.

Untuk aspirin atau asam asetil salisilat / asetil salisilat acid sekarang sudah ditinggalkan
penggunaannya sebagai antipiretik pada anak, karena mempunyai efek samping dapat menimbulkan Sindroma Reye (Reye’s Syndrome) pada anak yang dapat berakibat
fatal. Note : Ibuprofen sendiri tidak menyebabkan Reye’s Syndrome.

Sedangkan Paracetamol sendiri bukannya tidak mempunyai efek samping, loh. Efek sampingnya adalah hepatotoksik, atau terganggunya fungsi hati/hepar/liver…. Tetapi jika dalam dosis terapi masih aman.

Hepatotoksik dapat timbul jika :
1. Dosis harian (dosis yang diminum dalam satu hari) melebihi 8 gram (=16 tablet Paracetamol, 1tab Paracetamol biasanya 500mg atau jika menggunakan Paracetamol syrup = 32 sendok takar 5 ml dalam sehari) Note : pada anak dosis harian Paracetamol sirup = 3 -
4 x 250 mg atau 3 – 4 x sendok takar 5ml.

2. Penggunaannya dalam jangka waktu lama, biasanya lebih dari 14 hari.

Jadi jika Paracetamol digunakan pada anak dalam dosis 3-4 X 250 mg per hari atau sampai 3-4 X 500 mg per hari pada dewasa, selama 3 – 7 hari, masih aman dan jauh dari kemungkinan timbulnya hepatotoksik tadi.

http://ifrsudcurup.wordpress.com/2010/09/14/untuk-demam-anak-parasetamol-atau-ibuprofen/

Tidak ada komentar: