Tampilkan postingan dengan label Batuk. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Batuk. Tampilkan semua postingan
Rabu, 21 Maret 2012
Hindari Obat Batuk Pilek pada Bayi
FDA, badan obat-obatan amerika serikat beberapa waktu yang lalu mengeluarkan statement tentang menghindari obat-obatan khususnya bagi anak berusia 2 tahun kebawah. Memang publikasi dan promosi obat-obatan kimia tentang penggunaan obat batuk, pilek, demam atau yang dikenal common cold ini sangat gencar.
Dalam informasinya juga diberika tips untuk mengatasi batuk pilek untuk anak usia 2-11 tahun
Obat yang diberikan pada dasarnya tidak akan menyembuhkan batuk pilek, tetapi mempersingkat waktu dan untuk menghilangkan gejalanya saja.
Lihatlah bahan aktif yang terkandung pada label, dan pelajari gejala yang muncul pada anak
Berhati-hati untuk memberikan lebih dari 1 jenis obat. Hal ini berpotensi memberikan zat aktif yang sama sehingga mengakibatkan over dosis
Pastikan mengikuti aturan dan petunjuk pemakaian
Untuk bayi berikan ASI dan asupan yang cukup
Perhatikan kebersihan, dan hindarkan dari orang yang terkena batuk pilek
Jika kondisi tidak membaik dalam 3 hari, konsultasikan dengan dokter anda
Pesan lainnya adalah jika anda berkonsultasi dengan dokter, perawat, dan apoteker, pastikan menanyakan bagaimana pengguanaan obat tersebut khususnya untuk anak dibawan 2 tahun. Semoga sehat selalu.
Pengobatan Batuk PIlek umumnya tidak Efektif
Wajah Evie yang tenang tiba-tiba menegang. Ibu tiga anak ini terhenyak saat membaca salah satu surat elektronik yang dikirim temannya. Isinya mengingatkan agar berhati-hati dalam menggunakan obat batuk dan flu. Sebab, kedua jenis obat itu bisa membuat perdarahan di otak karena mengandung phenylpropanolamine (PPA). “Benar-benar mengerikan,” ia berkomentar. Bukan cuma Evie, rekan sekantornya, Singgih, pun memiliki kecemasan serupa. Ayah satu anak ini mencoba mencari tahu gara-gara kiriman surat elektronik serupa.
Dalam jumpa pers di Departemen Komunikasi dan Informatika, Selasa lalu, Kepala Badan Pengawas Pengendalian Obat dan Makanan Husniah Rubiana Thamrin Akib memberi jawaban. Ia menegaskan tidak benar pada Maret 2009, Badan Pengawasan Obat-obatan dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengeluarkan peringatan bahaya menyangkut sejumlah obat batuk dan flu dengan kandungan PPA seperti yang ditemukan dalam pesan singkat dan surat elektronik sejumlah orang. Pesan itu menyebut merek, di antaranya Decolgen, Mixaflu, Mixagrip, Neozep Forte, Procold, Sanaflu, Stopcold, Siladex, Triaminic Drops, Tusalgin, Flucyl, dan Fludane.
Batuk Pilek: Jangan Panik!
Sakit batuk dan pilek pasti menjengkelkan. Selain badan kita yang tidak nyaman, anggota keluarga pasti dalam kondisi terancam tertular juga. Pada dasarnya pengobatan dapat dilakukan di rumah dengan sederhana. Jika kondisi semakin parah segera periksa ke Dokter jika hal ini terjadi :
Bila batuk disertai demam tinggi, di mana suhu di atas 40,5 derajat Celsius, kemungkinan terjadi infeksi bakteri.
Dahak kental, berbau, dan berwarna.
Muntah-muntah berwarna hijau.
Batuk yang mengeluarkan darah.
Batuk berlangsung lebih dari tiga pekan.
Diikuti pembengkakan di wajah atau tenggorokan.
Kesulitan bernapas atau napas pendek-pendek.
Batuk PIlek: Apakah Perlu pergi ke Dokter?
Terkena batuk dan pilek? Kapan harus menghubungi dokter?
Batuk dalam 3 hari semakin parah, demam telah lebih dari 72 jam
Sesak nafas, kuku dan bibir tampak biru
Luar biasa rewel, atau luar biasa mengantuk (sangat sulit dibangunkan)
Ingat: Tidak ada obat pilek yang efektif
Atasi Pilek Tanpa Obat
Pilek merupakan penyakit yang paling umum dan sangat sering ditemui, dapat menyerang anak-anak maupun lanjut usia. Sebagian orang awam sering menyamakan penyakit ini dengan influenza, padahal sebenarnya pilek dan influenza adalah dua penyakit yang berbeda, hanya gejalanya ada kemiripan, biasanya influenza lebih hebat penderitaannya dibandingkan pilek. Pilek tidak disertai dengan demam tinggi atau menggigil seperti pada influenza.
Gejala pilek atau selesma ditandai dengan tersumbatnya saluran pernapasan, tidak enak badan, kepala terasa pening dan berdenyut-denyut, bersin-bersin, ingus yang cair meleleh keluar dari hidung, temperatur tubuh naik atau demam ringan , mata merah dan terasa sakit, sakit tenggorokan sampai sulit menelan, suara serak dan batuk-batuk. Penyakit ini sering diikuti dengan peradangan tonsil/amandel dan radang tenggorokan. Pilek sebenarnya tidak termasuk penyakit berat namun sangat menganggu penderitanya.
Pilek, Batuk atau Influenza?
Batuk-batuk, bersin-bersin, hidung berlendir, badan pegal, kepala pusing. Kena batuk pilek atau influenza? Sama-sama penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), lantas apa bedanya? “Masyarakat sering gunakan istilah flu untuk gambarkan gejala flu. Padahal itu salah kaprah dan sebaiknya diluruskan,” ujar spesialis paru dr Dianiati Kusumo Sutoyo, SpP(K) dalam media edukasi “Jangan Anggap Remeh Batuk dan Flu dalam Keluarga”.
Batuk pilek, lanjut Titi pangggilan akrab Dianiati, pada medis dikenal dengan istilah common cold atau nasofaringitis. Penyebabnya adalah infeksi virus pernapasan yang tidak berbahaya. “Virus batuk pilek ini jenisnya ada sekitar 200 virus. Seperti rhinovirus, coronavirus, coksakivirus dan sebagainya,” ujar Titi. Gejalanya terjadi lokal pada saluran pernapasan atas seperti batuk, hidung berlendir, bersin-bersin, sakit tenggorokan, mata berair, hidung tersumbat. Kadang-kadang disertai gejala sistemik ringan demam ringan, pegal-pegal ringan, dan lemas ringan. “Gejalanya ringan. Jarang disertai demam tinggi atau nyeri otot hebat,” kata Titi. Dan batuk pilek ini biasanya lebih mudah menyerang anak-anak karena daya tahan tubuhnya lebih lemah. “Anak-anak biasanya terserang 4 hingga 8 kali per tahun, rata-rata 6 kali. Kalau dewasa umumnya 2-4 kali per tahun,” ujarnya. Pada batuk pilek, ingus yang keluar bisa berwarna kuning kehijauan bila ada infeksi tumpangan oleh bakteri atau komplikasi. Komplikasi yang ditimbulkan adalah sinusitis atau rasng telinga tengah. “Karena ingus masuk ke rongga sinus atau telinga. Itu disebabkan kalau mengeluarkan ingus terlalu ditekan hidungnya,” ujarnya.
Batuk Bukanlah Penyakit
Hujan dan panas kini silih berganti menyapa penghuni negeri ini. Kemarin diguyur hujan, hari ini bergelimang dengan terik mentari. Dalam udara yang berubah-ubah seperti ini, bila tubuh tak dalam kondisi fit, batuk dan flu pun rajin menyapa. Seperti yang dialami Kiki, bocah berumur 7 tahun. Anak sekolah dasar yang aktif ini mulai merasakan sakit di tenggorokannya . Sesekali ia batuk, saat pagi ataupun malam hari. Seperti kebanyakan para ibu, sang mama langsung mengambil solusi pemberian obat batuk. “Kebetulan obat batuknya ada yang cocok dengan dia. Jadi, sudah disiapkan di kotak obat di rumah,” ujarnya. Pemberian obat itu membuat si mama tak lagi merasa cemas.
Sebenarnya tidak perlu ada yang dicemaskan dengan kehadiran batuk pada anak. Seorang spesialis anak secara ekstrem menyebutkan tidak ada anak yang meninggal dunia gara-gara batuk. Dr Purnamawati Sujud Pujiarto, SpAK, dari Kemang Medical Care, Jakarta Selatan, pun menjelaskan bahwa pada dasarnya batuk adalah sebuah refleks yang pusat pengaturannya berada di otak. Refleks batuk juga merupakan salah satu sistem pertahanan tubuh terhadap benda asing yang masuk ke saluran napas. “Ketika tersedak, ketika terkena infeksi flu, lendir yang berlebihan pun akan dibatukkan oleh tubuh,” katanya.
Pilek? Sering Banyak Minum ya..
Penyebabnya dari pilek adalah infeksi virus. Umumnya berlangsung selama 5 hari (3 – 14 hari rentangnya) tergantung daya tahan tubuh dan tergantung ada tidaknya penderita flu di rumah, sekolah, atau tempat kerja. Daya tahan tubuh terhadap infeksi virus flu akan meningkat sejalan dengan waktu. Dari hari pertama sampai ketiga, umumnya batuk pilek akan meningkat infeksinya. Sehingga semakin parah. Dihari ke 4 dan 5, umumnya gejala tersebut sudah mereda karena virus telah mulai melemah dan tubuh mulai mampu mengatasi virus pilek tersebut
Panduan :
Sering minum yang paling dibutuhkan adalah cairan, sering minum meski sedikit.
Supaya ”ingus” tidak kental dan menyumbat jalan nafas, berikan air garam steril sebagai tetes hidung. Air garam steril ini tidak akan menimbulkan efek samping.
Menghirup uap air panas juga banyak membantu saat mengalami colds & flu.
Untuk bayi, apabila pada malam hari tidak dapat tidur karena hidung tersumbat, beri tetes hidung untuk menghilangkan pembengkakan di dalam hidung (Breathy).
Humid environment, jangan kering seperti dalam ruangan ber-AC. Kalau perlu, taruh satu ember berisi air mendidih ketika tidur.
Paracetamol – bila kondisi tidak nyaman dan demam tinggi (>38.5)
Di lain pihak, kita sering mengacaukan alergi dengan flu. Khusus alergi, hidung bisa ”meler” tetapi tidak demam, tetap aktif bermain. Bukan berarti juga sedang menderita infeksi virus flu. Cari gejalanya dengan seksama ya….
Pencegahan:
Sering cuci tangan
Hindari kontak erat dengan penderita flu
Jaga kebersihan lingkungan
Batuk Pilek pada Bayi
Batuk adalah suatu refleks pertahanan tubuh untuk mengeluarkan dahak, riak, dan benda asing dari saluran pernafasan, sedangkan pilek adalah suatu gejala adanya cairan encer atau kental dari hidung yang disebut ingus.
Influenza (flu) adalah suatu infeksi virus yang menyebabkan demam, hidung meler, sakit kepala, batuk, tidak enak badan (malaise) dan peradangan pada selaput lendir hidung dan saluran pernafasan.
Pilek bisa juga karena alergi. Antihistamin (AH1) berfungsi untuk pengobatan simtomatik berbagai penyakit alergi dan mencegah atau mengobati mabuk perjalanan. Penyakit alergi tipe eksudatif akut dapat diobati oleh AH1 tetapi efeknya hanya membatasi dan menghambat efek histamin yang dilepaskan pada saat reaksi antigen-antibodi terjadi.
Cara Mengobati Batuk Pilek
Batuk Pilek: Atasi dengan Alami
Siapa yang belum pernah terkena batuk pilek? Rasanya jarang ada orang yang kebal batuk pilek. Penyakit ini mudah menyerang setiap orang, tak pandang usia maupun jenis kelamin. Datangnya pun bisa lebih dari sekali dalam setahun, terlebih pada anak-anak. Bagi sebagian orang, penyakit ini malah sudah dianggap penyakit langganan yang selalu datang setiap kali terjadi perubahan musim.
Batuk Pilek Beda dengan Influensa
Biasanya geala batuk pilek dimulai 2-3 hari setelah terjadinya infeksi. Gejalanya sangat khas, yaitu bersin-bersin, hidung berair, hidung tersumbat, batuk, suara serak. Hal ini bisa berlangsung kurang lebih seminggu. Biasanya hanya 2-3 hari bila gejalanya ringan, tapi bisa sampai 2 minggu bila gejalanya tergolong parah. Namun bila sudah lebih dari 2 minggu gejala pilek belum hilang juga, bisa jadi penyebabnya adalah alergi.
Terkadang muncul juga gejala lain seperti sakit kepala, demam, otot kaku dan nyeri, lelah dan hilang nafsu makan. Munculnya gejala demam, rasa lelah, dan kehilangan nafsu makan, disebabkan oleh bahan kimia cytokines yang dilepaskan oleh sel darah putih. Dengan cara itu, tubuh berusaha membuat kita beristirahat dan menghemat energy supaya bisa melawan infeksi. Namun gejala ini biasanya hanya muncul pada batuk pilek yang berat atau pada influenza.
Batuk Pilek: Perlukah minum obat?
PILEK
Penyebabnya infeksi virus. Umumnya berlangsung selama 5 hari (3 – 14 hari rentangnya) tergantung daya tahan tubuh dan tergantung ada tidaknya penderita flu di rumah atau di sekolah. Jika bai dan anak memiliki saudara kandung yang lebih besar dan sudah bersekolah, maka ia sangat potensial sering mengalami colds & flu.
Tidak ada obat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh anak terhadap infeksi virus flu akan meningkat sejalan dengan waktu
Batuk pada Anak: Kawan atau Lawan?
SALAH satu penyakit yang cukup sering dikeluhkan para ibu ketika membawa anaknya ke dokter atau ke poliklinik adalah batuk. Sebetulnya, batuk merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh yang penting, utamanya pada saluran napas. Timbulnya batuk adalah gerak refleks alami untuk melindungi tubuh sebagai usaha untuk membersihkan saluran napas dari material yang tidak diinginkan, baik bahan-bahan asing maupun hasil sekresi alami yang berlebihan pada saluran napas.
Saluran napas dilapisi sel-sel berbulu (silia) cukup efektif untuk mempertahankan agar saluran napas tetap bersih dengan menyapu lendir/dahak ke arah tenggorokan. Tetapi pada infeksi saluran napas , silia ini dapat rusak sehingga batuk yang efektif sangat penting. Walaupun merupakan refleks, batuk dapat juga disengaja atau ditahan. Pusat pengontrol batuk terletak pada sumsum tulang belakang yang berdekatan dengan pusat pernapasan.
Batuk dan Pilek pada Bayi
Saat orang tua membawa anaknya ke fasilitas kesehatan, Batuk dan pilek merupakan keluhan keluhan yang sering disampaikan oleh orang tuan yang membawa anaknya berobat. Ada kalanya batuk dan pilek mudah diobati bahkan bias sembuh sendiri tanpa pengobatan, tetapi tidak jarang batuk dan pilek sukar hilang walaupun telah diberikan macam-macam obat.
Batuk dan bersin merupakan upaya pertahanan tubuh yang alamiah , yaitu suatu refleks perlindungan yang primitif untuk membuang lender berlebihan atau benda asing di saluran pernafasan. Refleks ini terjadi akibat terangsangnya reseptor batuk yang terdapat di dalam atau diluar saluran nafas, oleh rangsangan bersifat kimiawi maupun mekanis. Rangsang yang dapat mencetuskan batuk: udara dingin, benda asing, radang/pembengkakan selaput lendir saluran nafas, penekanan terhadap saluran nafas misal oleh tumor, adanya lendir atau kontraksi saluran nafas.
Gejala Macam-macam Batuk
Beberapa hari ini agak sedih, melihat si kecil batuk-batuk dan hidungnya pilek badannya panas. Sudah di bawa ke dokter semua reda dan hilang, tinggal batuknya koq tetep aja. Akhirnya kami mampir ke mbah Google, ketemu mbak Allysa, dia memberikan banyak informasi tentang batuk pada bayi. penjelasannya kurang lebih begini: Seringkah bayi Anda batuk? Jika iya, maka sangatlah bijaksana jika Anda mengetahui terlebih dahulu berbagai jenis batuk pada bayi, apa yang menyebabkannya, serta bagaimana cara mengatasinya.
Salah-salah, bisa jadi batuk bayi yang Anda anggap remeh, ternyata berbahaya – atau sebaliknya, batuk yang sebenarnya tidak terlalu berbahaya membuat Anda terlalu cemas berlebihan…
Asma
Gejala Batuk yang Disebabkan Asma
Penyebab Batuk dan Tips Pengobatannya
Batuk ternyata merupakan salah satu sistem pertahanan untuk mengeluarkan benda asing dari dalam tubuh. Tetapi, tentu saja, ada juga batuk yang merupakan gejala penyakit serius.Pergantian musim penghujan ke musim kemarau mudah membuat kita terserang batuk. Sungguh menyiksa jika batuk sudah menyerang. Tak heran jika banyak orang menganggap batuk sebagai gejala penyakit yang harus segera ditangani. Orang tua yang anaknya terserang batuk pasti langsung berusaha mencari obat untuk mengobati batuk putra-putrinya. Padahal, menurut Dr. dr. H. Muljono Wirjodiardjo, Sp.A, Ph.D, tak selamanya batuk itu buruk.
"Batuk tidak selalu harus dimusuhi, karena secara fisiologis, batuk sebetulnya merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh," lanjut Muljono. Yang harus diperhatikan adalah penyebab batuk dan dalam keadaan bagaimana batuk terjadi.
Batuk terjadi di saluran napas, yang dibagi menjadi saluran napas bagian atas dan saluran napas bagian bawah. Ketika terjadi gangguan pada saluran napas bagian atas misalnya, maka tubuh akan membentuk mekanisme pertahanan dengan bersin atau batuk. Sementara gangguan pada saluran napas bagian bawah biasanya akan membuat tubuh melakukan refleks dengan batuk.
Dilihat dari mekanismenya, batuk dan bersin memiliki mekanisme yang sama dengan bernapas, yaitu menghirup (inspirasi) dan mengeluarkan napas (ekspirasi). "Batuk sebetulnya adalah letupan atau ledakan ekspirasi, begitu pun bersin. Bedanya, kalau batuk, waktunya sangat singkat dan udara yang keluar dari paru-paru sangat cepat, sementara inspirasi bisa kita atur, mau lambat atau cepat."
Udara yang keluar dari paru-paru akibat batuk akan membuat segala sesuatu yang menghambat di saluran napas terbuang keluar. "Terutama benda asing, cairan, atau lendir, sehingga saluran napas jadi bersih. Oleh karena itu, terkadang batuk justru diperlukan untuk membuang semua yang menyumbat saluran napas. Yang berbahaya justru jika benda yang menghambat saluran napas tidak bisa dikeluarkan lewat mekanisme batuk," ujar spesialis paru anak dari RSI Bintaro ini melanjutkan.
Meredakan Batuk pada Balita
Penderitaan balita hampir tiada henti saat terserang batuk. Bahkan kerap terbangun di malam buta karena batuk yang membandel. Inilah cara meredakan batuk batuk balita.
Batuk adalah tanda bahwa ada benda asing yang masuk dalam tubuh kita. Beberapa penyebab batuk adalah :
Tenggorokan mengeluarkan banyak lendir misal pada asma
Tenggorokan teriritasi cairan seperti pada pilek atau infeksi sinus kronis
Asap rokok
Ingin mengeluarkan benda asing yang menyangkut di saluran pernafasan
Infeksi saluran pernafasan bagian atas
Infeksi saluran pernafasan bagian bawah
Alergi atau asma
Mengatasi Batuk Pilek pada Bayi
Duh, enggak tega rasanya bila melihat si kecil yang masih bayi terserang batuk dan pilek. Kalau hidungnya tersumbat, tidurnya jadi tak nyenyak. Dari dadanya juga terdengar suara grok...grok...grok. Harus bagaimana, ya?
Imbauan ASI eksklusif jelas tidak main-main. Kalau bayi dilahirkan dengan kondisi sehat, pertumbuhan berat badannya sesuai standar dan ia memperoleh ASI eksklusif selama 6 bulan, boleh dijamin ia akan terbebas dari segala macam penyakit. "Kalaupun sakit, biasanya sangat ringan dan bisa diredakan dengan pemberian ASI saja. Apalagi pada bulan-bulan pertama, bayi masih memiliki antibodi milik ibunya yang diperoleh lewat ari-ari. Jadi sebenarnya ia bisa bebas dari penyakit," ungkap dr. Waldi Nurhamzah, Sp.A.
Langganan:
Postingan (Atom)