Tampilkan postingan dengan label Tips. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tips. Tampilkan semua postingan

Jumat, 09 Januari 2015

Perlunya L-Bio

Di awal tahun ini, wabah diare melanda desa saya, ya belum bisa disebut wabah sebenarnya, tapi sudah banyak balita-balita yang periksa di tempat kesehatan untuk mendapatkan kesembuhan dari diare ini. Tak terkecuali beberapa tetangga saya. Bahkan sampai ada yang harus di bawa ke rumah sakit karena keadaannya cukup memperihatinkan.

Salah satu bayi tersebut baru berusia 5 bulan, sudah gatel sebenarnya saya ingin menyarankan untuk meminumkan L-Bio kepada ibunya, tapi urung saya beritahukan mengingat saya masih awam tentang L-Bio ini. Untuk putra saya, saya berani memberikan L-Bio karena cocok banget. Beberapa minggu lalu juga saya dapati Akhdan mencret dengan tinja encer berwarna kuning menyengat, langsung saja saya belikan L-Bio di apotik terdekat, sekarang harganya Rp 5.000. Saya berikan dengan dosis 1/2 bungkus perminum, siang dan malam. Alhamdulillah keesokan harinya pulih seperti biasanya.

Untuk bayi usia 5 bulan, dimana mereka belum boleh untuk mengkonsumsi MPASI kecuali susu, saya belum berani menyarankan, bagaimana dengan pembaca semuanya. Mungkin sudah ada yang punya pengalaman dengan bayi di bawah 6 bulan. Apakah sudah boleh diberikan L-Bio? Sayang sekali, putra tetangga saya sekarang di rumah sakit, sempat masuk UGD dan harus pindah rumah sakit karena ruangannya penuh semua. Kabarnya tadi pagi baru dapat ruang di RSUD dengan kamar kelas 1. Bisa dibayangkan beratnya tetangga saya nanti dalam hal pembiayaan mengungat mereka orang tua yang masih muda dengan finansial menengah ke bawah.

Tentu saja doa saya kirimkan untuk kesehatan putranya. Sekali lagi, pembaca sekalian, apakah ada yang punya pengalaman dengan L-Bio untuk bayi di bawah 6 bulan? Sebenarnya bisa saya tanyakan dengan dokter spesialis anak yang pernah menangani putra saya, beliau yang menyarankan pemakaian L-Bio, tapi sudah beberapa tahun ini belum sempat ketemu karena alhamdulillah kesehatan Akhdan stabil.

Oia, di blog ini banyak sekali pengunjung yang membuka artikel saya tentang L-Bio. Saya share di sini berdasarkan pengalaman saya saja, saya bukanlah ahli kesehatan dan obat. Maaf jika ada kesalahan. Semoga artikel saya bermanfaat bagi pembaca semua.

Persalinan Caesar

Kemarin seorang rekan kerja baru saja melahirkan putranya dengan berat 3,5 melalui operasi Caesar. Hal ini ditempuh karena sang ibu mengalami tekanan darah tinggi, jadi dokter menyarankan agar dia menempuh operasi tersebut. Beberapa bulan lalu, dua teman saya juga menempuh operasi caesar untuk persalinan putri ke dua dan keempatnya. Masing-masing karena sang ibu punya riwayat sakit jantung dan yang satunya lagi karena kelahiran pertama dengan operasi Caesar.

Gak ketingggalan, tetangga saya, yang putranya sekarang sudah lima bulan, juga melahirkan dengan Caesar. Pun bulek saya melahirkan putra pertamanya dengan operasi Caesar, karena bayi dalam keadaan sungsang ketika akan dilahirkan. Dan banyak sekali kabar tentang sahabat, tetangga, dan saudara yang mengalami operasi Caesar untuk persalinan.

Alhamdulillah kelahiran putra pertama saya, Akhdan, dengan persalinan normal. Meski dengan suntikan obat pemacu kelahiran karena waktu itu ketuban pecah namun belum ada pembukaan. Untuk kelahiran kali ini sayapun berdoa agar bisa melahirkan dengan normal. Terlepas sepertinya sekarang dokter mudah sekali menawarkan operasi Caesar kepada pasiennya.

Terakhir kali saya priksa kebidan beberapa hari yang lalu, beliau menyarankan agar saya melahirkan di rumah sakit, meskipun tetap dengan tangan terbuka akan sedia membantu persalinan saya. Hal ini hasil dari diskusi panjang mengenai hasil pemeriksaan saya beberapa bulan ini.

Memang yang paling dikhawatirkan adalah penyakit asma saya yang kambuhan. Seperti yang dijelaskan dokter sebelumnya, ibu dengan riwayat asam hendak berhati-hati dikehamilan 3,7, dan 9 bulan. Asma saya memang kambuh diusia kehamilan 7 bulan. Saya sempat mendapat perawatan di IGD untuk di nebulizer. Mengingat kejadian tersebut, bidan tidak ingin mengambil resiko dan yang terbaik adalah melahirkan di RS yang perlengkapan dan obatnya lebih lengkap. InsyaAllah.

Mohon doa dari pembaca sekalian, agar persalinan yang sebentar lagi ini lancar, bayi dan ibu sehat selamat. Amin

Kamis, 30 Januari 2014

Mengurus SKCK di Kendal


Coba saya mau flashback ke beberapa bulan yang lalu, semoga sharing kali ini bermanfaat untuk pembaca semua yang akan mengurus SKCK. 

SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian) atau sering disebut surat kelakuan baik sangat banyak fungsinya, utamanya dalam hal untuk mendaftar CPNS atau mencari pekerjaan surat ini digunakan oleh perusahaan/lembaga yang kita lamar sebagai acuan apakah kita memiliki catatan kriminal apa tidak.

Bulan September tiba dan sudah mendekati pengumuman lowongan CPNS. Sesuai dengan amanat suami saya, saya menguruskan SKCK yang biasanya menjadi salah satu syarat administrasi untuk melamar CPNS. Karena saat itu suami sedang bekerja di Magelang , tepatnya di perusahan karoseri terbesar di sana ‘New Armada’, maka saya yang turun tangan untuk membuatkan SKCK suami.

Dan mumpung saya membuatkan SKCK suami sayapun ikut membuatnya siapa tahu nantinya saya akan memerlukannya juga. Kata orang ‘Sambil menyelam minum air’. Berbekal arsip-arsip yang sudah ada sebelumnya saya pergi ke polsek Weleri. Beberapa persyaratan yang harus disediakan antara lain:

- Foto 4x6 berwarna 10 lembar
- Surat pengantar dari desa
- Fotokopi KTP
- Fotokopi KK
- Map warna merah




Dari polsek Weleri saya ke Polres Kendal karena katanya untuk melamar CPNS harus diurus sampai sana. Ya saya ikuti aja prosedurnya padahal waktu itu udah agak siang dan saya naik bus kurang lebih 45 menit untuk sampai sana.

Dan ternyata sesampainya di Polres Kendal, berbekal arsip yang sudah ada saya diberi tahu bahwa sebenarnya saya tidak perlu mengurus di polsek. Kenapa? Karena saya sudah mempunyai SKCK yang lama jadi tinggal diperpanjang saja....OMG hehehe SKCK saya sudah ada dan itu keluaran Polres jadi langsung bisa dibuatkan baru. But the problem is SKCK suami terbitan Polsek dan belum ada rumusan sidik jarinya maka harus buat rumus sidik jari dulu.

Padahal saat itu suami sedang bekerja di Magelang, dan saya agak hopeless juga. Masa SKCK saya yang sebenarnya gak begitu dibutuhkan bisa diurus tapi punya suami yang lagi dibutuhkan tidak bisa diurus karena tidak ada rumusan sidik jari. Yah akhirnya saya telepon suami untuk minta rumusan sidik jari di polres terdekat di Magelang.

Setelah perjuangan panjang akhirnya suami dapat rumusan sidik jarinya. Karena sudah hampir jam 3 dan Polres mau tutup akhirnya saya diminta untuk datang lagi besok untuk mengambil SKCK yang sudah jadi. Yah gak apa yang penting bisa jadi.

Beberapa hari berikutnya karena kesibukan di sekolah saya titip sama kakek untuk mengambilkan. Saya titipkan fotokopi KTP saya dan suami sebagai syarat pengambilan SKCK. Eh kakek lupa karena hanya mengambilkan SKCK saya. Akhirnya diulang lagi hari berikutnya untuk mengambilkan SKCK suami....

Intinya untuk dapat SKCK butuh perjuangan yang sangat hebat antara saya, suami, dan kakek. Tapi alhamdulillah berbuat manis. Alhamdulillah dengan bekal cerita pembuatan SKCK yang tidak mudah ini, suami saya di terima sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil di BPPT, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Amin

Jadi beberapa hal yang perlu Anda perhatikan untuk membuat SKCK:
1. Jika Anda baru pertama kali membuat SKCK maka Anda harus mengurus di Polsek terlebih dahulu untuk mendapat surat pengantar. Dan jika untuk mendaftar CPNS Anda harus mengurusnya sampai di Polres.
2. Jika Anda sudah mempunyai SKCK dan ingin memperpanjang Anda tinggal pergi ke Polres langsung dengan membawa SKCK yang lama.
3. Ketika mengambil hendaknya membawa fotokopi KTP dan setelah SKCK jadi difotokopi beberapa lembar untuk di legalisir sekalian.
4. Biaya....maaf saya lupa he he he he

Semoga Bermanfaat