Kemarin seorang rekan kerja baru saja melahirkan putranya dengan berat 3,5 melalui operasi Caesar. Hal ini ditempuh karena sang ibu mengalami tekanan darah tinggi, jadi dokter menyarankan agar dia menempuh operasi tersebut. Beberapa bulan lalu, dua teman saya juga menempuh operasi caesar untuk persalinan putri ke dua dan keempatnya. Masing-masing karena sang ibu punya riwayat sakit jantung dan yang satunya lagi karena kelahiran pertama dengan operasi Caesar.
Gak ketingggalan, tetangga saya, yang putranya sekarang sudah lima bulan, juga melahirkan dengan Caesar. Pun bulek saya melahirkan putra pertamanya dengan operasi Caesar, karena bayi dalam keadaan sungsang ketika akan dilahirkan. Dan banyak sekali kabar tentang sahabat, tetangga, dan saudara yang mengalami operasi Caesar untuk persalinan.
Alhamdulillah kelahiran putra pertama saya, Akhdan, dengan persalinan normal. Meski dengan suntikan obat pemacu kelahiran karena waktu itu ketuban pecah namun belum ada pembukaan. Untuk kelahiran kali ini sayapun berdoa agar bisa melahirkan dengan normal. Terlepas sepertinya sekarang dokter mudah sekali menawarkan operasi Caesar kepada pasiennya.
Terakhir kali saya priksa kebidan beberapa hari yang lalu, beliau menyarankan agar saya melahirkan di rumah sakit, meskipun tetap dengan tangan terbuka akan sedia membantu persalinan saya. Hal ini hasil dari diskusi panjang mengenai hasil pemeriksaan saya beberapa bulan ini.
Memang yang paling dikhawatirkan adalah penyakit asma saya yang kambuhan. Seperti yang dijelaskan dokter sebelumnya, ibu dengan riwayat asam hendak berhati-hati dikehamilan 3,7, dan 9 bulan. Asma saya memang kambuh diusia kehamilan 7 bulan. Saya sempat mendapat perawatan di IGD untuk di nebulizer. Mengingat kejadian tersebut, bidan tidak ingin mengambil resiko dan yang terbaik adalah melahirkan di RS yang perlengkapan dan obatnya lebih lengkap. InsyaAllah.
Mohon doa dari pembaca sekalian, agar persalinan yang sebentar lagi ini lancar, bayi dan ibu sehat selamat. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar